Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma

<< WEB FAKULTAS

BERITA

A.Sumarwan SJ: In Search of Key Drivers of Indonesian Empowerment
31 August 2016
A.Sumarwan SJ: In Search of Key Drivers of Indonesian Empowerment :: Magister Manajemen
Magister Manajemen USD News, Pada 23-24 Agustus 2015 telah diselenggarakan 9th International Indonesia Forum Conference di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. International Indonesia Forum (IIF) adalah komunitas ilmuwan dari berbagai latar belakang disiplin dan berbagai negara yang menaruh minat terhadap penelitian tentang Indonesia. IFF bertujuan untuk mengembangkan pertukaran gagasan dalam wacana akademik terkait berbagai aspek Indonesia antara lain dalam budaya, ekonomi, sejarah, sistem hukum, dan politik. (http://iif.or.id/)

Tema yang diangkat dalam konfensi adalah “In Search of Key Drivers of Indonesian Empowerment.” Terdapat 62 makalah dari 75 peneliti dipaparkan oleh para presenter yang berasal dari 31 universitas di Indonesia dan 12 universitas luar negeri serta 3 lembaga non universitas. Antonius Sumarwan, SJ, mewakili Prodi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma, terlibat aktif dalam konferensi ini bersama Fredy Rante Taruk, Ketua Credit Union Sauan Sibarrung.

Prof. Dr. Sri Adiningsih, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), diundang sebagai Keynote Speaker. Beliau memaparkan peran pemerintah dalam pemberdayan ekonomi di Indonesia. Sebagai pembuka presentasi, ditunjukkan persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia antara lain pertumbuhan ekonomi yang melambat sejak 2011, tingkat pengangguran yang masih tinggi, tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang tidak beranjak turun, kekayaan yang terpusat pada kelompok tertentu, masih rendahnya capaian Indonesia dalam Global Competitiveness Index, Ease of Doing Business and Human Development Index maupun Labor Productivity Growth. Setelah itu disampaikan visi dan misi pemerintah yang dituangkan dalam Nawacita sebagai bukti keseriusan pemerintah untuk menjawab persoalan. Pada akhir paparan, Sri Adiningsih mengajak siapa saja untuk mendukung pemerintah merealisasikan Nawacita.

Paparan Keynote Speaker dilanjutkan dengan Sesi Pleno yang menghadirkan Peter Carey (Trinity College, Oxford dan Universitas Indonesia), Frank Dhont (University Brunei Darussalam) dan Surya Tjandra (Universitas Katolik Indonesia Atama Jaya). Berdasarkan kajian sejarah, Peter Carey memaparkan pelajaran yang dapat dipetik oleh Indonesia dari Inggris dalam memberantas korupsi. Masih dalam tema sejarah, berdasarkan penelitiannya terhadap majalah-majalah yang ditulis oleh para intelektual Indonesia pada tahun 1920-an, Frank Dhont memperlihatkan unsur-unsur penting dalam pemberdayaan. Sementara itu, Surya Tjandra memaparkan perjuangan buruh dan tarik ulur politik yang terjadi dalam penetapan upah minimum.

Setelah sesi pleno, peserta konferensi dibagi dalam empat sesi panel berdasarkan tema spesifik terkait pemberdayaan. Terdapat empat belas subtema yang dipresentasikan, yaitu isu lingkungan, radikalisasi dan intoleransi, pemerintahan dan gerakan masyarakat sipil, agama dan pemberdayaan, pemberdayaan bagi kelompok marginal, media, pendidikan formal, pemberdayaan perempuan, lembaga keuangan dan pemberdayaan, isu regional, pemberdayaan dalam tingkat lokal, pemberdayaan dalam budaya, serta bisnis dan kewirausahaan.
Antonius Sumarwan, SJ bersama Fredy Rante Taruk masuk dalam kelompok pemberdayaan bagi kelompok marginal. Kami mempresentasikan makalah “Credit Union as Actors of Social-Economi Empowerment for the Poor and their Impacts on the Members. A Case Study of Credit Union Sauan Sibarrung, Toraja.” Dalam makalah ini kami memperlihatkan bahwa Credit Union adalah agen pemberdayaan yang semakin diperhitungkan. Dari kasus Sauan Sibarrung terbukti bahwa Credit Union sungguh melayani kelompok masyarakat menengah bawah. Para anggota sungguh mengalami peningkatan kualitas hidup baik dalam aspek enomomi maupun non-ekonomi. Dampak positif diciptakan oleh CU melalui pelayanan keuangan dan pendidikan bagi anggota. Dalam paper ini kami juga memperlihatkan kekuatan CU yang terus meningkat dibandingkan dengan Bank Pekreditan Rakyat (BPR), khususnya dalam menjangkau masyarakat menengah bawah.

Antonius Sumarwan, SJ menyatakan bahwa konferensi ini sangat memperkaya pengetahuan dan pengalaman, berjumpa dengan banyak peneliti yang antusias untuk memperdalam kepakaran dalam bidang masing-masing. Mereka juga dengan murah hati membagikan temuan mereka yang menarik. Topik penelitian yang ditampilkan memberi stimulasi banyak ide untuk penelitian berikutnya. Lebih lanjut Antonius Sumarwan, SJ mengatakan bahwa ia berjumpa dengan beberapa orang yang mempunyai minat dalam social entrepreneuship dan social enterprise. Ia harap mereka dapat menjadi parner bagi kerjasama pada masa yang akan datang.

Konferensi ini juga menjadi tempat latihan bagi para intelektual Indonesia untuk terjun ke kancah Internasional. Selain diminta menulis dan presentasi dalam bahasa Inggris, para penulis juga didorong untuk mengirimkan working paper yang akan diupload di website IIF. IIF juga akan membantu penulis untuk menerbitkan artikel tersebut ke jurnal internasional. Semoga pada IIF yang akan datang Universitas Sanata Dharma, yang pernah menjadi penyelenggara 2nd IIF pada 2009 bertema “Pancasila,” dapat mengirimkan lebih banyak peserta.



Keynote Speaker: Prof. Dr. Sri Adiningsih, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres

Presentasi Antonius Sumarwawan dan Fredy Rante Taruk

Presentasi Antonius Sumarwawan dan Fredy Rante Taruk

Sesi Pleno: Peter Carey (Trinity College, Oxford dan Univeritas Indonesia), Frank Dhont (University Brunei Darussalam) dan Surya Tjandra (Universitas Katolik Indonesia Atama Jaya).


Presentasi Antonius Sumarwawan dan Fredy Rante Taruk
hal. 1  2  3  4  5  ...  25
© 2024 - Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta