Senin, 12 Agustus 2024, Fakultas Sastra mengadakan Lokakarya Penyegaran Pedagogi Ignasian dan Implementasinya yang diselenggarakan di Gedung Fakultas Sastra, Kampus I. Lokakarya ini mengundang seluruh dosen Fakultas Sastra dan juga Romo Dr. Antonius Sumarwan, S.J serta Prof. Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. sebagai pembicara.
Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum selaku Dekan Fakultas Sastra menuturkan bahwa Pedagogi Ignasian merupakan salah satu kekhasan, keunggulan, sekaligus kebanggaan pendidikan di Universitas Sanata Dharma sehingga dosen perlu memahami konsep Pedagogi Ignasian dan mengaplikasikannya di dalam pengajaran.
“Dalam tata kelola dan tata pamong di Fakultas Sastra, nilai-nilai Ignasian juga perlu menjadi pedoman perilaku dosen. Karena itu, selalu diperlukan penyegaran agar semua dosen dapat memahami dan mengaplikasikannya dengan baik,” ungkapnya.
Antonius Sumarwan, SJ selaku pembicara mengungkapkan bagaimana Pedagogi Ignasian, khususnya Latihan Rohani diimplementasikan di dalam proses penelitian dan penulisan skripsi, tesis, atau disertasi. Penulisan skripsi merupakan tahapan krusial yang menyita banyak waktu dan energi mahasiswa.
Tidak sedikit mahasiswa gagal meraih gelar atau tertunda kelulusannya gara-gara mereka sulit menyelesaikan skripsi. Karena itu, menerapkan spiritulitas Ignasian dalam proses penulisan skripsi sebagai latihan rohani merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat.
Sejalan dengan Romo Marwan, Prof. Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. menekankan bahwa Pedagogi Ignasian tidak hanya sekadar mekanisme prosedur pengajaran berbasis: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Prof. Novi mengajak para dosen Fakultas Sastra merawat kemanusiaan melalui disiplin ilmu-ilmu humaniora dengan cara mengintegrasikan Pedagogi Ignasian dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya.
Sejalan dengan Romo Marwan, Prof. Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. menekankan bahwa Pedagogi Ignasian tidak hanya sekadar mekanisme prosedur pengajaran berbasis: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Prof. Novi mengajak para dosen Fakultas Sastra merawat kemanusiaan melalui disiplin ilmu-ilmu humaniora dengan cara mengintegrasikan Pedagogi Ignasian dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya.
Prof. Novi menegaskan pentingnya kegiatan penyegaran ini sebagai sarana konsolidasi menjadikan Pedagogi Ignasian Fakultas Sastra bahkan di USD.
“Kita perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif, membina pertumbuhan intelektual, emosional, dan spiritual, memberdayakan mahasiswa menjadi pembelajar seumur hidup dan warga masyarakat yang terlibat,” terangnya.
(YYT)