Dalam era yang penuh tantangan ini, remaja dituntut untuk memiliki wawasan yang lebih luas dan kreatif dalam menghadapi masa depan. Salah satu cara inovasi untuk memperluas wawasan dan belajar adalah dengan berinteraksi langsung dengan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Salah satu praktisi yang menarik untuk diajak belajar adalah Kak Dedy Tri Kuncoro, seorang petani yang sukses dengan Holding Business Integrated Farming Bhumee Organic di Yogyakarta.
Dalam perkuliahan Ecoedupreneurship yang diampu oleh Bp. Kristio Budiasmoro, M.Si., Kak Dedy mengajarkan prinsip-prinsip usaha berbasis green economy, bentuk bentuk usaha ramah lingkungan, 4 pilar (Social, Humanis, Ekonomi dan Lingkungan), Visi Misi Pribadi seorang Pengusaha, Prinsip-prinsip Selling, Branding & Marketing, serta Canvas Model Usaha (Nine Block).
Belajar bersama Kak Dedy memberikan kesempatan langka bagi para remaja untuk memahami pentingnya memiliki visi dan misi pribadi sebagai seorang pengusaha. Dalam perkuliahan, Kak Dedy berbagi pengalaman inspiratifnya tentang bagaimana membangun visi yang kuat dan menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata sebagai PeTani Muda Keren. Mahasiswa diajak untuk merenungkan tujuan mereka sendiri dan bagaimana mereka dapat mewujudkannya melalui usaha yang mereka cintai.
Salah satu aspek penting yang sangat penting dalam dunia bisnis adalah kemampuan untuk menjual, membranding, dan memasarkan produk atau jasa. Kak Dedy memberikan wawasan yang berharga kepada para mahasiswa tentang strategi dan teknik yang efektif dalam menjual produk, membangun merek, dan memasarkan produk mereka kepada konsumen. Mahasiswa diajak untuk berpikir kreatif dan berani mengambil risiko dalam merancang kampanye pemasaran yang menarik.
Untuk memastikan kesuksesan dalam membangun usaha, penting bagi para remaja untuk memahami model bisnis secara holistik. Kak Dedy mencoba memperkenalkan konsep Canvas Model Usaha Nine Block yang memberikan panduan struktural dalam mengembangkan bisnis. Mahasiswa diajak untuk merancang strategi bisnis mereka dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti segmentasi pasar, keunggulan kompetitif, dan rantai pasokan. Studi lapangan ke Pasar Komunitas Shebumee Organic memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan validasi canvas model usaha mereka dengan berinteraksi langsung dengan konsumen dan mitra potensial.
Aplikasi pengetahuan yang mereka peroleh selanjutnya mahasiswa diajak untuk mengkongkretkan rencana usaha mereka dalam proposal usaha yang komprehensif. Dalam proses ini, mereka mendapatkan bimbingan langsung dari Kak Dedy, yang memberikan umpan balik berharga untuk mengasah ide-ide mereka. Penyusunan proposal usaha ini mempersiapkan para mahasiswa untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam perjalanan menjadi seorang wirausahawan.
Kesempatan untuk bertemu dengan tokoh inspiratif seperti Kak Dedy Tri Kuncoro dalam lingkungan kampus telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para mahasiswa. Mereka menikmati setiap momen dalam proses kreatif membangun rancangan usaha mereka yang semakin konkrit dan terarah. Melalui interaksi langsung dengan praktisi yang memiliki segudang pengalaman, mahasiswa telah diberi wawasan berharga dan inspirasi yang menggerakkan mereka untuk mewujudkan impian menjadi seorang pengusaha sukses di masa depan. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membuka pintu bagi imajinasi dan visi mereka untuk meraih kesuksesan dalam dunia wirausaha.
(KBA)
(KBA)