USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Fakultas Psikologi USD Siapkan Diri Untuk Buka Profesi Psikolog

diupdate: 11 bulan yang lalu

dok. Humas USD

Jumat 26 Mei 2023. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma selenggarakan kegiatan ‘Sosialisasi Pembukaan Program Profesi Psikologi: Menuju Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)”. Acara yang diselenggarakan di Ruang Seminar Driyarkara, Kampus II, Mrican ini menghadirkan Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dr. Andik Matulessy, M.Si. Psi., sebagai narasumber.
 
Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Yohanes Babtista Cahya Widiyanto, M.Si. membuka acara sosialisasi ini dengan hangat. “Mari kita mulai sosialisasi ini dengan santai karena sudah ada Ketua HIMPSI di sini, maka kita bisa bertanya, sharing-sharing mengenai apa yang harus diperhatikan dan dipersiapkan untuk rencana kita bersama, yaitu membuka profesi psikolog” ujarnya membuka acara. 
 
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dr. Andik Matulessy, M.Si., Psi. sebagai narasumber menyampaikan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk sebuah universitas membuka satu program studi baru.
 
“Sebuah program studi baru harus memenuhi persyaratan awal akreditasi yaitu Organisasi (Rapat Senat, SK Rektor), SDM, Sarana dan Prasarana, serta Kurikulum yang akan diterapkan oleh para peserta didik semasa menempuh studi” ucapnya. 
 
dok. Humas USD

Beliau juga berpesan bahwa pendirian program profesi ini tidak boleh gegabah untuk menghindari sepinya peminat calon peserta didik. 
 
“Pemerintah menekankan untuk jangan mudah mendirikan spesialis demi mengantisipasi sepinya peminat” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan peserta dalam salah satu dialog, Ketua HIMPSI menyampaikan bahwa lulusan program profesi nantinya akan menjadi general psychologist.

“Untuk Program Profesi Psikologi itu nantinya benar-benar mempelajari semua aspek, bagaimana layanan psikologi dalam setting kesehatan baik di klinik maupun rumah sakit,  psikologi pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi, psikologi industri dan organisasi perusahaan, hingga ke psikologi komunitas. Analoginya sama dengan dokter umum,” jelasnya.
 

(SPP/Humas) 

  kembali