USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Diskusi Buku Goenawan Mohamad Menilik Bahasa Puisi, Ambiguitas dan Kegamblangan

diupdate: 11 bulan yang lalu



Senin (15/5), Universitas Sanata Dharma bekerjasama dengan Komunitas Utan Kayu dan Penerbit KPG (Keperpustakaan Populer Gramedia) menyelenggarakan diskusi buku Goenawan Mohamad yang bertema Bahasa Puisi, Ambiguitas, dan Kegamblangan. Acara diskusi ini dilaksanakan untuk memperingati 25 tahun Reformasi juga diselenggarakan pada 11, 12, dan 15 Mei 2023 di Semarang dan Jogjakarta. Diskusi ini menghadirkan Dosen Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Sanata Dharma ST. Sunardi dan Dosen Filsafat UGM Taufiqurrahman sebagai pembicara.

Inisiatif diskusi buku ini berasal dari Komunitas Utan Kayu yang kemudian menggandeng Penerbit KPG dan Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma. Goenawan Soesatyo Mohamad atau yang dikenal sebagai Goenawan Mohamad merupakan seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Dia juga merupakan salah satu pendiri majalah Tempo. 



Menurut ST. Sunardi, Goenawan Mohamad adalah sosok yang selalu muda dan kreatif dengan karya-karyanya. Dia menjelaskan, sosok Goenawan Mohamad bukan sosok yang profesional dalam filosofis. “Saya perlu mengingatkan bahwa GM (Goenawan Mohamad) bukan pemikir secara profesional dan akademik, melainkan seorang yang berkesenian sedemikian rupa sampai melahirkan pemikiran filosofis,” ujarnya

-

Sementara itu, Taufiqurrahman, yang adalah seorang penulis, pegiat filsafat, dan peneliti di Ze-No Centre for logic and Metaphysics, Universitas Gadjah Mada menyampaikan tiga poin penting yaitu, Ketaksaan, Kekaburan, dan Kebenaran “Kebenaran dalam ketaksaan adalah kebenaran yang selamanya tertunda atau kebenaran yang secara arbitrer nilainya ditentukan oleh subjek.” tuturnya.

-

Apresiasi atas kegiatan diskusi ini diungkapapkan oleh rohaniwan dan budayawan yang juga dosen Pascasarjana USD, Dr. Gregorius Subanar SJ. Rama Banar melihat bahwa topik dan buku yang diperbincangkan ini adalah suatu proses kehidupan GM sendiri “Saya membayangkan bahwa apa yang kita bahas kali ini adalah sebuah puncak gunung dari perjalanan hidup GM tentang puisi-puisinya, dan masih banyak karyanya yang lain.” pungkasnya.

(SPP/AFH-Humas)

  kembali