Mendampingi perkembangan anak generasi Z menjadi topik kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) Prodi Bimbingan Konseling FKIP USD di dua sekolah. Pada Jumat, 3 Februari 2023, Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, M.Si. berdialog dengan orang tua siswa kelas X SMA Don Bosco Padang tentang ““Mendidik Generasi Z dalam Kurikulum Merdeka untuk Pemilihan Jurusan di Masa Depan”. Sementara pada Sabtu, 4 Februari 2023, di SMP Eksperimental Mangunan, Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi berdiskusi dengan orang tua siswa dengan membawakan tema “Menjadi Teman Diskusi yang Menyenangkan bagi Anak”.
Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, atau yang akrab disapa Bu Retha, menyampaikan pentingnya mengenali dan memahami anak-anak generasi Z dan pilihan masa depan mereka. “Para orang tua harus mengenali dan memahami betul karakter anak-anak kita yang merupakan generasi Z. Mereka ini generasi digital native, yang lahir saat teknologi informasi digital berkembang pesat, oleh karenanya mereka memiliki karakter yang sangat terbuka, toleran pada perbedaan, maunya cepat, mempunyai fleksibilitas tinggi, “ ungkapnya.
Dalam dialog, banyak pertanyaan para orang tua tentang perbedaan pandangan antara orang tua dan anak tentang pilihan jurusan dan karir di masa depan. “Cara pandang orang tua yang kebanyakan ada di generasi X dan Y, bahkan ada yang baby boomers, tidak boleh dipaksakan kepada anak-anak yang mempunyai aspirasi berbeda karena zaman yang berbeda. Maka kuncinya adalah dialog dan pendampingan,” ungkapnya.
Bu Retha menambahkan bahwa pilihan anak-anak tentang studi dan masa depan mereka sangat berbeda dengan generasi orang tuanya. “Ada banyak jenis pekerjaan di masa kita, para orang tua, yang tidak lagi sesuai dengan zaman mereka kelak. Sebaliknya, akan banyak jenis karir yang bermunculan. Yang pasti, penguasaan teknologi informasi menjadi basis dari semua pilihan karir masa depan. Kita perlu terus menerus berdialog, berdiskusi dan mendampingi mereka merencanakan masa depan,” pungkasnya.
Perihal menjadi teman berdialog dan berdiskusi bagi anak ini juga menjadi hal yang disampaikan Dr. Y. Heri Widodo kepada orang tua siswa SMP Eksperimental Mangunan. Heri menyoroti pentingnya berdiskusi dengan anak sebagai bentuk komunikasi dan kepedulian orang tua kepada anak.
“Kita harus menumbuhkan rasa peduli pada anak. Diskusi dengan anak untuk mengetahui perkembangan mereka merupakan salah satu wujud kepedulian. Perbolehkan anak untuk menggunakan hak untuk menentukan tujuan sendiri, kita cukup menjadi fasilitator dengan mendengarkan, mengajak berkomunikasi dan berbagi, memberikan nasihat jika mereka salah atau hilang arah, serta menyediakan apa yang mereka butuhkan.” ungkap Heri.
Dalam diskusi bersama orang tua siswa, Heri juga menambahkan bahwa orang tua akan menemui tantangan dan kesulitan ketika berdiskusi dengan anak, seperti berbeda pemikiran dan pilihan. “Perbedaan pemikiran tidak dapat dihindari, tetapi kita tidak boleh memaksakan pandangan kita pada anak. Kita hanya perlu mendampingi, mengarahkan, dan mengingatkan jika anak membuat pilihan yang salah.” pungkasnya.
Diskusi dengan tema parenting di SMP Eksperimental Mangunan bersama Pak Heri telah berjalan dua kali. Pihak sekolah dan orang tua menyambut baik diskusi ini karena dapat membantu mereka untuk memperkuat hubungan serta membantu anak merasa lebih nyaman ketika berkomunikasi dengan orang tua mereka. “Sebagai orang tua, kita perlu mengikuti perkembangan zaman untuk bisa berdiskusi dengan anak. Semoga proses diskusi kita pada hari ini dapat mengoptimalkan kinerja kita mendampingi Sahabat Mangun, yaitu anak-anak kita, sebagai guru di kelas dan orang tua di rumah.” ujar Eka Adi Sunarso, Kepala Sekolah SMP Eksperimental Mangunan.
(AFH-TPP/DKS-Humas)