Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi meluncurkan program Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama Bagi Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2022.
Oleh karena itu Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sanata Dharma telah memberi kesempatan kepada tim pelaksana untuk memanfaatkan program tersebut guna membantu permasalahan mitra (CV Sapta Sari). Tim pelaksana terdiri dari para Dosen Universitas Sanata Dharma yaitu Yohanes Dwiatmaka,S.Si., M.Si. dan apt. Ipang Djunarko, M.Si. (Prodi Farmasi), serta Ir. Kartono Pinaryanto, S.T., M.Cs. (Prodi Teknik Informatika).
Sebagai perwujudan dari MBKM maka pelaksanaannya melibatkan beberapa mahasiswa: Bakti Wahyu Saputra dan Bryan Afela Wahono (Prodi Farmasi) serta Adrianus Charlie H.A. dan Laurensia Simanihuruk (Prodi Teknik Informatika) untuk mengaplikasikan bidang ilmu masing-masing guna memberikan solusi bagi permasalahan mitra (CV Sapta Sari).
Pemilik usaha, Bambang Purnomo mengisahkan masa keemasan Jamu Sapta Sari mulai meredup apalagi dalam masa pandemi Covid-19. Namun karena telah memiliki pelanggan setia, dan tetap ada permintaan, maka tetap dijalankan usaha jamunya. Terlebih dalam usaha ini juga melibatkan warga sekitar sebagai tenaga kerja.
Ini merupakan suatu kebanggaan dan berkah rohani tersendiri. Secara produksi dan pemasaran, CV Sapta Sari memiliki permasalahan dalam peningkatan kualitas simplisia dan bidang pemasaran.
Dari bidang Farmasi, tim membantu perbaikan tempat pengeringan simplisia dan sortasi, serta peningkatan higienitas. Dari tim Teknik Informatika mengupayakan peningkatan jangkauan pasar melalui upaya promosi dan pemasaran online. Semua kegiatan program disesuaikan dengan sangat memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki mitra.
Sebagai perwujudan dari MBKM maka pelaksanaannya melibatkan beberapa mahasiswa: Bakti Wahyu Saputra dan Bryan Afela Wahono (Prodi Farmasi) serta Adrianus Charlie H.A. dan Laurensia Simanihuruk (Prodi Teknik Informatika) untuk mengaplikasikan bidang ilmu masing-masing guna memberikan solusi bagi permasalahan mitra (CV Sapta Sari).
Pemilik usaha, Bambang Purnomo mengisahkan masa keemasan Jamu Sapta Sari mulai meredup apalagi dalam masa pandemi Covid-19. Namun karena telah memiliki pelanggan setia, dan tetap ada permintaan, maka tetap dijalankan usaha jamunya. Terlebih dalam usaha ini juga melibatkan warga sekitar sebagai tenaga kerja.
Ini merupakan suatu kebanggaan dan berkah rohani tersendiri. Secara produksi dan pemasaran, CV Sapta Sari memiliki permasalahan dalam peningkatan kualitas simplisia dan bidang pemasaran.
Dari bidang Farmasi, tim membantu perbaikan tempat pengeringan simplisia dan sortasi, serta peningkatan higienitas. Dari tim Teknik Informatika mengupayakan peningkatan jangkauan pasar melalui upaya promosi dan pemasaran online. Semua kegiatan program disesuaikan dengan sangat memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki mitra.
Setelah mendapatkan pendampingan dari tim pelaksana pengabdian masyarakat ini, pemilik CV Sapta Sari mengemukakan bahwa sangat terbantu dari program pengabdian ini. Mulai dari pengelolaan penyimpanan, pengeringan simplisia, sortasi dan rangkaian produksi telah mendapatkan banyak perbaikan.
Beberapa kekurangan yang masih dijumpai seperti masalah higienitas juga sudah ada peningkatan pemahaman dari para karyawan. Bidang pemasaran sangat terbantu dengan adanya pelatihan pembuatan foto produk untuk promosi dan penjualan secara online.
Kelemahan yang masih memerlukan dukungan berkelanjutan antara laian adalah pembinaan karyawan agar lebih care tehadap higienitas dan kenyamanan kerja, serta admin pemasaran online. Sangat diharapkan program seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar semakin banyak orang memperoleh manfaat dari produk-produk jamu CV Sapta Sari.
Bagi yang berminat untuk mengetahui lebih jauh dengan kiprah Jamu Sapta Sari, salah satunya bisa coba mengakses Instagramnya: @jamusaptasari. Di samping itu tentunya juga bisa berkunjung langsung di pabriknya yang terletak di Dusun Sewon, Timbulharjo, Sewon, Bantul, (500 meter arah Timur dari Pasar Seni Gabusan Jalan Parang Tritis). Tidak hanya berbelanja jamu, tetapi juga memungkinkan untuk pelaksanaan karya wisata siswa bidang Kesehatan, maupun pemagangan siswa.
Bagi yang berminat untuk mengetahui lebih jauh dengan kiprah Jamu Sapta Sari, salah satunya bisa coba mengakses Instagramnya: @jamusaptasari. Di samping itu tentunya juga bisa berkunjung langsung di pabriknya yang terletak di Dusun Sewon, Timbulharjo, Sewon, Bantul, (500 meter arah Timur dari Pasar Seni Gabusan Jalan Parang Tritis). Tidak hanya berbelanja jamu, tetapi juga memungkinkan untuk pelaksanaan karya wisata siswa bidang Kesehatan, maupun pemagangan siswa.