Universitas Sanata Dharma (USD) menyelenggarakan peluncuran “The 7-Year Journey Towards Integral Ecology” pada Sabtu, 19 November 2022 di Hall Selatan, Kampus III Paingan. Kegiatan ini adalah implementasi dari Preferensi Kerasulan Universal Serikat Jesus dalam rangka merawat bumi sebagai rumah bersama.
Sejak 4 Oktober 2021, USD sudah membangun komitmen untuk berpartisipasi dalam Pope Francis’ 7-Year Journey Towards Integral Ecology, yang dimulai dengan melakukan konsientisasi tentang ekologi integral ke seluruh civitas akademika dan mengaitkannya dengan misi universitas hingga mengembangkan rencana aksi yang disebut Laudato Si’ Action Plan.
Wakil Rektor III USD, yang juga penanggung jawab kegiatan ini, Dr. Titik Krisiyani, M.Psi., menyampaikan bahwa seluruh rencana aksi tersebut bertujuan untuk merespon keprihatinan terhadap kondisi krisis lingkungan dan membangun budaya baru melalui pendidikan serta peningkatan kesadaran ekologis.
“USD telah membentuk Green Team yang dimulai dengan mengidentifikasi inisiatif dan praktik-praktik baik yang telah dilakukan seluruh sivitas akademika terhadap isu lingkungan, menyatukan gerak ekologi integral, menjalankan rekoleksi spiritualitas ekologi, serta berpartisipasi dalam UI Green Metric”, paparnya.
Seperti diketahui, UI Green Metric sendiri adalah sistem pemeringkatan universitas yang didasarkan pada komitmen dan tindakan terhadap penghijauan dan keberlanjutan lingkungan.
Rektor USD, Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan bahwa agenda ini merupakan perayaan sekaligus pertobatan untuk memulai langkah awal menapaki komitmen USD dalam melakukan perubahan.
“Kita sudah punya pohon. Kita sudah punya banyak hal, hutan, selebrasi, dan kehidupan. Oleh karena itu, topik ekologi integral tidak hanya soal alam, tetapi soal kehidupan bersama. Soal perhatian satu sama lain,” ungkap Romo Bagus.
Peluncuran The 7-Year Journey Towards Integral Ecology ditandai dengan penanaman pohon lerak (Sapindus rarak) sebagai simbol komitmen untuk melakukan perubahan dan membentuk cara pandang baru. Langkah ini juga dimaknai sebagai sikap untuk berani berkata ‘cukup,’ dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
“Ini menunjukkan solusi kompleks yang bisa kita lakukan dengan langkah kecil. Satu pohon pohon lerak ditanam, nantinya akan tumbuh sekuat pohon jati. Satu pohon kecil ditanam, tetapi punya kekuatan yang mendalam sekaligus kekuatan resiliensi yang tinggi,” sambungnya.
Senada dengan Rektor, Koordinator Green Team USD, A. Prasetyadi, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa pohon lerak adalah simbol kearifan lokal yang memiliki potensi ekonomi, yang menyediakan kesempatan sekaligus tantangan.
“Lerak adalah bahan pembersih tradisional yang ramah lingkungan. Lerak juga menjadi simbol karena ia akan tumbuh selama lima sampai tujuh tahun. Yang kita tanam sekarang akan berbuah dalam tujuh tahun ke depan. Ini menjadi pertanda bagaimana kita akan menjalani journey. Mari kita jalani tujuh tahun peziarahan menuju ekologi integral,” ujar Prasetyadi.
Penanaman pohon lerak dilakukan area kolam Kampus III USD Paingan oleh pimpinan universitas, perwakilan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, sebagai simbol terintegrasinya gerak ekologis sivitas akademika USD.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa USD, Stefanus Galang menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah bagi generasi muda untuk menjaga keberlangsungan bumi dan kehidupan yang ada di dalamnya.
“Harapannya, kesadaran ekologi integral ini dapat teraplikasi dengan baik, terintegrasi dari atas sampai bawah. Ini sekaligus ajakan bagi mahasiswa untuk serta bisa menghidupi perjalanan merawat bumi dan merefleksikan maknanya” pungkasnya.
Peluncuran The 7-Year Journey Towards Integral Ecology ini dilaksanakan sekaligus menyambut Hari Pohon yang diperingati setiap tanggal 21 November 2022.
(MTK)