Kualitas lingkungan yang sehat bagi rumah sakit merupakan suatu kewajiban untuk pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2019, pengaturan kesehatan lingkungan rumah sakit diperlukan untuk melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah sakit dari faktor risiko lingkungan dan untuk mewujudkan rumah sakit ramah lingkungan.
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan menjadi faktor penentu kualitas lingkungan di rumah sakit. Ketentuan laju ventilasi, suhu, kelembaban, tekanan, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat adalah parameter-parameter yang perlu dipenuhi untuk menjamin kualitas udara ruangan. Untuk itu perlu dilakukan pencatatan dan monitoring parameter-parameter tersebut.
Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Ipteks (PKM – PI) mewadahi mahasiswa Universitas Sanata Dharma untuk berkreasi dengan memanfaatkan teknologi sensor dan Internet of Things (IoT). Tim PKM-PI Fakultas Vokasi USD dengan ketua Leonarda Gloria Chelsy Piri (Teknologi Elektromedis, 2020) berhasil lolos dalam Seleksi Tahap 1 PKM 2022. Tim yang beranggotakan Campuh Praptomo, Stephanie Laurita Nugroho, Angelita Martina Loy Ria mengimplementasikan IoT untuk monitoring suhu dan kelembapan ruangan pada Rumah Sakit Panti Nugroho.
Rumah Sakit (RS) Panti Nugroho adalah RS swasta di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. RS Panti Nugroho adalah RS kelas D dengan peringkat akreditasi paripurna. RS Panti Nugroho berkomitmen pada isu lingkungan hidup. Kepedulian terhadap lingkungan (mendapatkan beberapa kali sertifikat PROPER BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup yaitu rumah sakit yang taat terhadap pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun) pada tahun 2014-2015 dan 2017-2018. RS Panti Nugroho memiliki komitmen bersama bahwa sivitas hospitalia akan melaksanakan Green Hospital.
Sebelumnya kegiatan pencatatan dan pelaporan pengukuran suhu dan kelembapan ruang masih dilakukan secara manual. Petugas mengukur suhu dan kelembapan di ruangan-ruangan di RS dengan cara datang ke masing-masing ruang, mengukur, mencatat hasil pengukuran, menginput data hasil pengukuran sebanyak tiga kali dalam sehari. Hal ini tentunya memakan waktu dan membutuhkan ketelitian petugas dalam melakukan pengukuran dan saat merekap data.
Alat monitoring suhu dan kelembapan membantu mengurangi beban kerja petugas, petugas bisa melihat hasil pengukuran secara real time melalui web. Hasil pengukuran akurat, menggunakan sensor yang sudah diuji sebelumnya. Dengan alat ini suhu dan kelembapan ruang dapat dimonitor langsung oleh pengguna (perawat, kepala ruangan, IPSRS, dan direksi rumah sakit).
Dalam pelaksanaan TIM PKM memberikan pelatihan dan pendampingan cara penggunaan alat. Harapannya dengan alat ini dapat memberikan kemudahan kepada para pengguna sebagai upaya peningkatan mutu layanan kesehatan di rumah sakit Panti Nugroho.
(Tim PKM – PI, FV – USD)