USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

USD Gelar Vaksinasi Booster untuk Ciptakan Kekebalan Komunitas

diupdate: 2 tahun yang lalu








Universitas Sanata Dharma (USD) bersama Kepolisian Resor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman bekerja sama melakukan program vaksinasi Booster yang diselenggarakan di Kampus 1 USD, Sabtu 28 Mei 2022. “Vaksinasi Booster di USD terbuka untuk mahasiswa, karyawan, masyarakat umum, dan bahkan calon mahasiswa. Program ini bertujuan untuk menciptakan kekebalan komunitas di lingkup universitas dan juga masyarakat sekitar,” ujar Dr. Yohanes Harsoyo, M.Si. selaku Wakil Rektor II USD. Kegiatan kemahasiswaan di USD sudah mulai berjalan, beberapa unit kegiatan dapat terselenggara dengan protokol kesehatan yang ketat. “Kita memiliki ancangan bahwa ke depan, perkuliahannya tatap muka. Meskipun masih ada beberapa pengecualian, misalnya mata kuliah yang mana pesertanya berasal dari perguruan tinggi yang lain, terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) masih diberlakukan secara hybrid,” jelasnya.

Ketua Pelaksana Vaksinasi USD, Yustina Dwi Retno Winarsih, A.Md.Kep. menjelaskan bahwa tingginya antusiasme pendaftar menyebabkan kenaikan jumlah peserta vaksin hingga dua kali lipat. Program vaksinasi booster ini dilakukan sebagai syarat awal untuk kelas tatap muka. “Peminat dari masyarakat dan mahasiswa  sangat tinggi. Semula kita hanya seribu dosis, akhirnya melonjak diberikan kuota oleh Dinkes menjadi dua ribu dosis. Peningkatan kuota juga sebagai upaya kita mempercepat program pemerintah dalam pencapaian booster, karena ternyata di Sleman masih belum mencapai sasaran sehingga status kita masih di level dua,” ujarnya. “Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksin paling lama sekitar 10 menit. Observasi sebagai realisasi dari vaksin, kita lihat 15 menit setelahnya. Apabila sudah aman, baru boleh pulang,” tambahnya. Sebelum menerima vaksin, peserta terlebih dahulu diperiksa kesehatannya agar siap menerima vaksin. Tenaga kesehatan merekomendasikan jenis vaksin sesuai dengan kondisi peserta.

“Beberapa peserta ditunda karena komorbid, seperti tensi tinggi, punya penyakit jantung, dan diabetes. Jadi, sebelum vaksin harus membawa surat keterangan dari dokter spesialis yang menangani. Kasus lain seperti batuk pilek juga ditunda dulu,” ujar Arif Nur Arifin, selaku Kepala Tim Kesehatan Polres Sleman. Jumlah vaksin yang tersedia, ada Astrazeneca sejumlah 86 vial, satu vial untuk 15 orang. Pfizer sejumlah 20 vial, satu vial untuk 15 orang. Sinovac berjumlah 120 vial, satu vial untuk 2 orang. Moderna tersedia 4 vial, satu vial untuk 15 orang. “Vaksin Sinovac disediakan untuk anak-anak dan remaja yang belum vaksin, Astra untuk dewasa, Pfizer diprioritaskan untuk ibu hamil dan lansia serta disabilitas. Moderna harus sama dari vaksin pertama sampai ke tiga,” sambungnya. “Kebutuhan vaksinasi merupakan kebutuhan bersama, bukan untuk pribadi dan tujuan administratif. Harapannya pandemi Covid-19 sudah mulai menjadi endemi karena semakin banyak sentra vaksin di Sleman, maka semakin meningkatkan angka ketercapaian warga yang sudah divaksin, sehingga Sleman dapat menyusul daerah lain yang sudah endemi,” lanjutnya.

Koordinator lapangan dari Dinkes Sleman, dr. S. Edi Hartono mengajak masyarakat terkhusus masyarakat Yogyakarta untuk ikuti program pemerintah guna memperkuat kekebalan tubuh terhadap Covid-19. “Untuk dosis tiga, kira-kira sudah 38% warga Kabupaten Sleman yang tervaksinasi. Kalau dosis 1 dan 2 sudah menjadi syarat suatu administratif, sedangkan dosis tiga sayangnya masih kurang antusiasme dari masyarakat, terutama lansia dan petugas publik,” ujarnya.  “Jadwal vaksinasi di Kabupaten Sleman itu tiap akhir pekan, Jumat-Sabtu-Minggu di Sleman City Hall. Info lebih lanjut bisa langsung cek Instagram Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,” tambahnya.

(JCLA & TAS)

  kembali