USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Kuliah Umum Pendidikan Fisika USD: Aplikasi Fisika Medis

diupdate: 2 tahun yang lalu




Secara daring dengan Zoom, Jumat, 22 April 202, program studi Pendidikan Fisika (PFIS) Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan kuliah umum yang diikuti mahasiswa PFIS USD dari semester 2 hingga 6 dan juga dari mahasiswa program studi lain yang mengambil mata kuliah lintas prodi. Dokter Rijantono Franciscus Maria, M.P.H. diundang sebagai narasumber untuk menyajikan materi Aplikasi Fisika Medis. Ketua Progra Studi PFIS USD, Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., mengatakan bahwa kuliah umum tersebut dalam rangka pengayaan untuk para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Fisika Medis dan terbuka juga untuk yang lain karena dokter sebagai sumber daya manusia yang langsung membidangi dan menerapkan fisika di bidang medis di kehidupan sehari-hari.

Dosen pengampu mata kuliah Fisika Medis di PFIS USD, Drs. Domi Severinus M.Si.,  menambahkan  harapan untuk mahasiswa setelah mengikuti kuliah umum tersebut bisa membuka wawasan tentang aplikasi-aplikasi fisika di bidang medis seperti biomekanika, fluida cair, fluida gas, bioakustik, biooptik, dan biolistrik. Bapak Rijantono yang merupakan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Panti Rapih Yogyakarta memaparkan materi dimulai dari pertanyaan dari narasumber untuk peserta, “Mengapa sih kedokteran itu sangat butuh tentang ilmu fisika?”

Dalam paparannya dr. Rijantono Franciscus Maria, M.P.H. menyampaikan bahwa Fisika Medis sangat berguna dalam pengembangan instrumentasi dan pengembangan teknologi baru yang digunakan untuk diagnosis dan pengobatan. Tubuh manusia adalah sistem yang sangat kompleks. Konsep pemodelan fisika dapat diterapkan untuk mensimulasikan aktivitas sistem tubuh manusia seperti pemodelan aliran darah pada sistem kardiovaskuler dan gerakan tubuh pada sistem muskuloskeletal. Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem yang saling bekerja sama untuk menjaga kesehatan tubuh. Analogi fisika dapat digunakan untuk mensimulasikan fungsi sistem tersebut dan memahami hubungan di antara sistem tersebut. Awal mula Fisika Medis diawali dengan beberapa seperti penemuan X-rays oleh Wilhelm Conrad Röntgen, penemuan elektron oleh J. J. Thompson, penemuan radioaktif oleh Henry Becquerel, dan penemuan polonium dan radium oleh Marie Curie dan Pierre Curie. Dari perkembangan penemuan-penemuan awal tersebut, para fisikawan terus mengembangan alat-alat untuk membantu kedokteran. Berbagai teknik diagnosis dan instrumen medis didasarkan pada prinsip-prinsip fisika seperti pengukuran suhu tubuh, pengukuran tekanan darah, tekanan bola mata, dan denyut jantung. Pencitraan medis seperti radiologi sinar-X, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan ultrasound scan sangat berguna untuk diagnosis medis. Setelah materi selesai disampaikan, para mahasiswa sudah mulai bertanya kemudian dibalas dengan jawaban yang memuaskan oleh narasumber.

(MDS)

  kembali