USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

MBKM: Wadah untuk Mengeksplorasi Bakat dan Minat Mahasiswa ke Jenjang yang Lebih Luas

diupdate: 2 tahun yang lalu






Dalam rangka bantuan pendanaan program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pengabdian berbasis hasil penelitian dan purwarupa, Universitas Sanata Dharma (USD) pada hari Senin 20 Desember 2021 mengadakan pendampingan penulisan artikel penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Pendampingan ini dilaksanakan di Eastparc Hotel dan dihadiri kurang lebih oleh 50 peserta yang antara lain adalah para dosen USD khususnya Dosen Pembimbing Akademik, jajaran rektorat, serta beberapa undangan lainnya.

Dr. rer. nat. Herry Pribawanto Suryawan selaku Ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan kegembiraan atas terpilihnya USD sebagai universitas yang mendapatkan bantuan pendanaan program penelitan MBKM. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi awal bagi peserta untuk berproses bersama tentang bagaimana cara penulisan artikel penelitian yang benar serta mempraktekkannya secara nyata juga untuk membuat draf artikel dari hasil penelitian/pengabdian kepada masyarakat.

Rohandi, Ph.D selaku Wakil Rektor 1 USD dan juga sebagai narasumber pertama menyampaikan materi tentang kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan hubungan mahasiswa dan kesempatan belajar. “Saat ini pemerintah memunculkan gagasan MBKM, yang artinya perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak paling tidak 2 semester (setara 20 SKS).”, tutur Rohandi, Ph.D. Kebijakan lain yang disampaikan beliau, yaitu mengenai perubahan definisi SKS yang sebelumnya adalah “jam belajar” menjadi “jam kegiatan”. Dengan begitu, maka perlu adanya peran dosen sebagai penggerak dan koordinasi yang baik antar berbagai unit di lingkup universitas agar MBKM dapat terimplementasikan dengan baik. Di akhir sesi, beliau berharap dengan adanya pendampingan ini, para dosen dapat mengimplementasikan penelitian maupun pengabdian yang dilakukkan sesuai dengan passion atau minat dan bakatnya masing-masing.

Sementara itu, Christina Kristiyani, M.Pd., Ph.D., yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Inovasi Pembelajaran (PPIP) USD dan juga sebagai narasumber kedua menyampaikan paparannya dengan tema Merdeka Belajar-Kampus Merdeka: Kenali, Gali, dan Teliti. Dengan adanya MBKM ini, dosen dibebaskan dari birokrasi dan mahasiswa bebas memilih bidang yang mereka kuasai serta menerapkan hak belajar selama 3 semester di luar program studi untuk meningkatkan kompetisi lulusan (CPL) yang sesuai dengan konteks dan menyiapkan lulusan sebagai pemimpin bangsa yang unggul dan berkepribadian. “MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyiapkan kemampuan sesuai bakat dan minat sebagai bekal demi masa depan.”, tuturnya. Program MBKM ini terdiri dari 9 fasilitas, yaitu pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen, pembangunan desa, dan IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards). Dengan adanya program MBKM ini, diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi lebih luas lagi keinginan minat dan bakat mereka. Tak hanya sebagai mahasiswa, dosen juga bisa ikut berpartisipasi dalam program MBKM ini, yaitu mendaftar sebagai dosen pembimbing kampus mengajar yang mana lingkupnya bukan hanya kampus tempat beliau mengajar, tetapi juga mendampingi di luar kampus.

Selain itu, berbicara soal program magang MBKM, semakin banyak mitra kementerian di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merintis karirnya di instansi itu, seperti Shopee Kampus Merdeka, sebagai analyst, researcher yang mendalami pengembangan sistem keuangan, ekonomi internasional, reformasi struktural, dan strategic and corporate enabler, serta memperoleh Google’s Certification oleh Bangkit yang bergerak di bidang machine learning, mobile development, dan cloud computing.

Di sesi yang terakhir, Barli Bram, Ph.D., menyampaikan materi mengenai bagaimana penulisan artikel jurnal penelitian atau pengabdian kepada masyakarat yang terkait dengan program MBKM. Pokok bahasan yang disampaikan, yaitu penulisan, strategi penulisan serta penerbitan dan diskusi penulisan serta publikasi artikel. Beliau menyampaikan bahwa dalam menulis perlu memperhatikan konsep 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, dan How).

Secara umum hasil penulisan penelitian yang dilakukan oleh dosen ini nantinya akan berstatus sebagai E-journal, yang terakreditasi ARJUNA S1-S6, terindeks DOAJ, ACI, ESCI, WoS, dan Scoups, setelah melalui proses penerbitam. Tujuan dari penerbitan serta publikasi penulisan artikel penelitian dapat digunakan sebagai kebutuhan personal, tuntutan program studi, kepentinan institusi ataupun pengayaan pengetahuan global. Penulisan penelitian ini dapat diterbitkan secara bersama dalam artian berkolaborasi dan harus berintegritas atau sama dengan similaritas 10% sampai dengan 20%. Tak hanya itu, beliau juga menyampaikan beberapa fasilitas atau situs pengelola jurnal ilmiah USD via LPPM dan PPIP antara lain, e-journal USD, e-conf, proofreading, dan pendampingan klinik penulisan.

(ASB & BRW)

  kembali