United Board untuk Perguruan Tinggi Kristen di Asia (United Board for Christian Higher Education in Asia) menawarkan beasiswa kepada pendidik terpilih dalam jaringannya untuk Kursus Singkat Online Bersertifikat Pengajaran Pendidikan Tinggi Harvard Bok. Kursus online delapan minggu dirancang oleh anggota fakultas dari Derek Bok Center Universitas Harvard dengan pengetahuan konten, pengetahuan pedagogis, dan pengetahuan teknologi. Kursus ini mendemonstrasikan bagaimana konten, pedagogi, dan teknologi dapat dirancang untuk memastikan pendidikan berkualitas tinggi. Agar berhasil dalam kursus, seseorang harus memiliki manajemen waktu yang baik untuk membaca dan mengerjakan tugas, seperti forum diskusi, peer review, penulisan esai, dan sebagainya.
Empat pendidik dari Universitas Sanata Dharma dipilih untuk kursus online Harvard Bok karena mereka menjadi pemimpin dari dua proyek yang sebelumnya telah disetujui untuk mendapatkan hibah oleh United Board. Dua dosen, Bapak F.X. Ouda Teda Ena dari Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris dan Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum dari Program Studi Psikologi termasuk di antara angkatan pertama peserta binaan United Board yang mengikuti kursus pada bulan Juli hingga September 2020. Mereka adalah ketua proyek tingkat nasional pusat pelatihan untuk Whole Person Education untuk Indonesia Timur dan Timor Leste. Ibu Truly Almendo Pasaribu dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Ibu Theresia Enny Anggraini dari Program Studi Sastra Inggris mengikuti program ini sejak Oktober hingga Desember 2020. Mereka adalah ketua proyek Program Bahasa Inggris Intensif untuk Internasionalisasi Indonesia Timur dan Timor Leste.
Setelah menyelesaikan kursus online, para pendidik merasa mendapatkan banyak manfaat yang bisa diaplikasikan dalam 
pengajarannya dan dibagikan kepada dosen lainnya. Dalam testimoninya Ibu Enny menulis, “terimakasih kepada United Board dan Universitas Sanata Dharma yang sudah memberikan kesempatan untuk mengikuti kursus di Harvard Derek Bok Center. Kursus tentang Outcome Based Education dan Backward Design ini sangat berguna, terutama di masa-masa sekarang, dengan dicanangkannya kurikulum OBE untuk perguruan tinggi. Kursus online asinkronus ini sangat rapi dan mudah diikuti langkah-langkahnya sehingga tidak hanya isinya yang sangat berguna, akan tetapi cara penyampaiannya juga bisa mejadi contoh dalam menyusun perkuliahan daring.” Beliau mengapresiai keteraturan dan kemudahan program, serta relevansinya dengan kurikulum universitas.
Ibu Truly merasa puas dengan program yang sistematis. Beliau menulis, "Pengalaman bergabung dengan Program Higher 
Education Teaching Certificate oleh Harvard’s Derek Bok dan HardvardX adalah pengalaman yang sangat berkesan. Program ini, yang dirancang secara sistematis melalui platform Moodle, menyoroti pentingnya pembelajaran yang reflektif, kolaboratif, holistik, dan tepat sasaran. Prinsip-prinsip pengajaran yang sangat sesuai dengan semangat Cura Personalis Universitas Sanata Dharma, di antaranya adalah Backward Design, Universal Design for Learning, Engaging Learners, Assessment, disampaikan melalui beragam bacaan, video, infografik, dan kuis interaktif.” Sama seperti Ibu Enny, Ibu Truly juga menuangkan apa yang didapat dari program tersebut ke dalam perkuliahannya. “Setelah mengikuti pembelajaran secara asynchronous, saya menyusun dan mengumpulkan portofolio pengajaran yang berisi filosofi mengajar, silabus, video pembelajaran, aktivitas kelas, dan instrument peniaian untuk mata kuliah Introduction to Sociolinguistics. Pengalaman ini menentaskan AHA moments yang dapat diterapkan langsung di kelas”, tulis Ibu Truly dalam testimoninya.
Ibu Monica menulis dalam testimoninya, “Mengikuti Harvard Teaching Certificate Course merupakan sebuah kesempatan untuk melakukan international benchmarking atas praktik dan pengalaman mengajar selama ini. Perjumpaan dengan fasilitator dan rekan belajar dari berbagai negara memberi kesempatan untuk mengenali praktik-praktik baik yang telah menjadi bagian dari tradisi belajar-mengajar di Universitas Sanata Dharma yang secara internasional dipandang sebagai paradigma dan praktik pedagogis yang unggul.” Dari program Harvard ini, beliau merasakan kebanggaan atas praktik pendidikan di Universitas Sanata Dharma yang telah memenuhi kriteria Internasional.
Bapak Ouda juga mendapat banyak wawasan tentang pembelajaran online dari program Harvard. “Bagi saya, program 
sertifikat pendidik perguruan tinggi daring ini sangat bermanfaat. Program ini menuntut kerja keras dan komitmen yang tinggi. Hal ini membantu saya untuk merancang program pembelajaran daring bagi mahasiswa saya. Merasakan menjadi pembelajar daring membantu saya untuk lebih berempati dan menyadari bahwa ada kesenjangan digital dalam pembelajaran daring yang terpaksa dilakukan karena pandemi. Program ini memberi banyak inspirasi bagi perancangan pembelajaran daring karena saya berkesempatan bertukar pikiran dengan peserta program dari berbagai negara dengan berbagai disiplin ilmu”, tulis Bapak Ouda dalam testimoninya.
(AAS)
