USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Gerakan PANDAI: Workshop Computational Thinking Bagi Guru SD dan SMP

diupdate: 4 tahun yang lalu


Bebras Biro Universitas Sanata Dharma (USD) selama 4 hari tanggal 22, 24, 26, dan 28 Oktober 2020 menyelenggarakan workshop Computational Thinking (CT) yang diikuti oleh 232 guru SD dan SMP di wilayah DIY. Workshop yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom ini merupakan lanjutan dari 2 webinar tentang Computational Thinking yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2020 dan 18 Juli 2020, serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gerakan PANDAI. Gerakan PANDAI  (Pengajar untuk Era Digital Indonesia) merupakan program yang dilaksanakan oleh Bebras Indonesia, dengan dukungan dana sebesar Rp 13,6 milyar dari lembaga filantrofis Google.org. Gerakan ini juga mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan & Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memperkenalkan kemampuan berpikir komputasional kepada 22.000 guru dan 2 juta siswa sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Indonesia. Organisasi edukasi non-profit Bebras Indonesia yang memiliki kemitraan dengan 79 Universitas di Indonesia dalam bentuk Biro Bebras Universitas, telah memilih 60 Universitas, salah satunya Universitas Sanata Dharma, untuk menjalankan Gerakan PANDAI tersebut.

Dalam sambutan pembukaannya, Rektor USD, Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang kontekstual dan relevan dengan tantangan zaman. Universitas Sanata Dharma sangat mendukung gerakan PANDAI  ini karena sangat strategis untuk membantu para pendidik dalam mendampingi generasi muda  menghidupi dunia baru yang menuntut kesiapan bekerjasama dengan sesama maupun mesin. Dalam dunia baru yang disebut cybernetic space tersebut, dibutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sistemik, logic, dan programatik. Dekan FKIP USD, Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si yang juga memberikan kata sambutannya menyampaikan dukungannya karena melalui kegiatan ini para pendidik dapat makin mendalami bagaimana mendampingi peserta didik melintas zaman dan beradaptasi di era disruptif. Sementara Dekan FST USD, Sudi Mungkasi, Ph.D menegaskan bahwa melalui workshop ini FST USD bekerjasama dengan FKIP USD berharap dapat berkontribusi lebih banyak bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks.

Workshop ini merupakan kerja kolaboratif antara FST FKIP USD yang aktif di Biro Bebras USD. Delapan orang dosen FST yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Haris Sriwindono, Ph.D.; P.H. Prima Rosa, M.Sc.; St. Hari Suparwito, SJ, M.App.IT.; Dr. C. Kuntoro Adi, SJ; A.M. Polina, M.Sc.; Ni Putu Novita Puspa Dewi, M.Cs.; Vittalis Ayu., M.Cs.; dan Eko Hari Parmadi, M.Kom. Sedangkan para dosen FKIP USD yang terlibat adalah T. Sarkim, Ph.D.; Christiyanti Aprinastuti, M.Pd.; Dr. Hongki Julie, dan Kintan Limiansih, M.Pd. Materi yang disampaikan dalam workshop meliputi Pengenalan Computional Thinking & implementasinya di Sekolah Dasar & Menengah, bagaimana mengenalkan CT kepada siswa dengan berbasis aktivitas baik tanpa mempergunakan komputer maupun mempergunakan komputer, mencari dan memberdayakan berbagai macam sumber daya terkait CT yang tersedia secara di internet, serta mengintegrasikan CT ke dalam mata pelajaran. Pada hari terakhir, dalam dikusi yang terbagi dalam 4 kelompok, para guru berkesempatan untuk mempresentasikan rancangan kegiatan untuk memperkenalkan CT melalui mata pelajaran yang diampunya untuk mendapatkan review dari rekan guru lain maupun para dosen pendamping. Sebagaimana diungkapkan oleh peserta di antaranya Ibu Muntamah, S.Pd. dari SD N Perumnas 3 Condongcatur dan Ibu Agustina Kurnia Pancarini, S.Pd dari SMP Kanisius Kalasan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap bahwa ada pendampingan lanjutan bagi guru dalam mengimplementasikan CT. Peserta lain, Bapak Irfan Zidny, S.Pd. dari SMP N 2 Berbah memandang bahwa kegiatan ini sangat bagus dan berharap dapat diikuti oleh guru yang lebih banyak lagi.

Menurut Koordinator Program PANDAI USD, Haris Sriwindono, Ph.D., pasca workshop para guru akan dibagi ke dalam kelompok terdiri dari 12-14 orang guru untuk mengimplementasikan rancangan kegiatan pengenalan CT kepada siswa dalam setidaknya 2 pertemuan pada 2 semester mulai awal tahun hingga akhir tahun 2021. Setiap kelompok akan didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing.

Koordinator Bebras Biro USD, P.H. Prima Rosa, M.Sc. menambahkan bahwa Biro Bebras USD yang berdiri sejak 2018 bekerja sama dengan Biro Bebras Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), yang merupakan Biro Bebras yang baru saja bergabung di tahun 2020 ini, akan menjalankan 1 paket program PANDAI dengan jumlah kelompok guru dampingan berjumlah 40 kelompok, di mana 30 kelompok akan didampingi USD sementara 10 kelompok akan didampingi UKDW. “Keterlibatan dalam gerakan PANDAI ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia sekaligus meminimalkan kesenjangan digital antara Indonesia dengan negara lain, mengingat bahwa Computational Thinking ini telah menjadi salah satu keterampilan abad 21 yang mulai diadopsi dalam kurikulum berbagai negara di dunia.” imbuh Prima Rosa.

(~pr01)

  kembali