Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (FF USD) menyelenggarakan Webinar Series yang merupakan rangkaian Dies Natalis Fakultas Farmasi ke XXV. Webinar series ini akan berlangsung selama lima seri yang dapat diikuti melalui aplikasi Zoom. Webinar series yang pertama dengan tema “Computer-Aided Drug Discovery and Development” diselenggarakan pada Sabtu (3/10) dimoderatori oleh Jeffry Julianus M.Si. dan dibuka dengan sambutan Dekan FF USD Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M.Si.
Webinar series kedua akan dilaksanakan tanggal 17/10/2020 dengan tema “Pengembangan Kosmetika Bahan Alam untuk Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)” dengan narasumbar Dr. apt. Dewi Setyaningsih, M.Sc dan apt. CM Ratna Rini N., Ph.D; Webinar series ketiga akan dilaksanakan tanggal 07/11/2020 dengan tema “Fenomena Obat Covid dan Tinjauan Terapi Diabetes di Masa Pandemi” dengan narasumber apt. Ipang Djunarko, M.Si dan apt. Dita Maria Virginia, M.Sc. Sementara itu webinar series keempat akan dilaksanakan tanggal 21/11/2020 dengan tema “E-Health dan E-Pharmacy: Implementasinya di Masa Pandemic dan Masa Depan” oleh apt. Titien Siwi H., Ph.D; apt. Aris Widayati, Ph.D dan Dr. Erwin Martinez Faller dari Sab Pedro College Philipines; dan tema untuk webinar series kelima adalah “Pemanfaatan Bahan Alam dan Biodegradable di Bidang Farmasi” dengan narasumber Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M.Si dan apt. Agustina Setyawati, M.Sc. Ketua panitia webinar Dr. apt. Yosef Wijoyo mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai ilmu kefarmasian dalam bidang sains-teknologi serta klinik-komunitas dan dibuka untuk masyarakat umum, apoteker, serta tenaga kesehatan.
Webinar series yang pertama dimulai dengan materi yang disampaikan oleh Prof. apt Enade Perdana Istyastono, Ph.D tentang Computational Medicinal Chemistry, sebagai salah satu cabang ilmu kimia yang menggunakan simulasi komputer untuk membantu memecahkan masalah kimia obat, terutama dalam desain dan penemuan obat. Aktivitas yang dilakukan yaitu membuat dan melakukan validasi structured-based virtual screening (SBVS), meningkatkan kualitas prediksi dengan menggunakan protokol SBVS. Luarannya dapat dianalisis untuk menyelidiki determinan molekuler dalam pengikatan protein-ligan, yang sangat penting dalam desain dan penemuan obat.
Materi kedua disampaikan oleh Apt. Maywan Hariono, Ph.D berbicara tentang structured-based serta ligand-based pharmacophore dalam studi penemuan obat. Structure-Based drug design juga disebut desain obat langsung yang bergantung pada pengetahuan struktur tiga dimensi dari target biologis yang diperoleh melalui metode x-ray kristalografi atau spektroskopi NMR. Dengan menggunakan struktur target biologis, calon obat yang diperkirakan untuk mengikat dengan afinitas dan selektivitas tinggi untuk target, dapat dirancang menggunakan grafis interaktif atau berbagai prosedur komputasi otomatis untuk mengembangkan rancangan obat baru. Kemudian Ligand-Based drug design juga disebut desain obat tidak langsung yang bergantung pada pengetahuan tentang molekul lain yang mengikat target biologis yang diinginkan. Molekul-molekul lain dapat digunakan untuk memperoleh model pharmacophore, di mana minimal molekul tersebut harus memiliki kemampuan untuk mengikat target.
Untuk materi ketiga disampaikan oleh Prof. Andreas Bender membicarakan tentang peran Artificial Intelligence (AI) dalam membantu penemuan obat. AI dapat membantu dalam mengidentifikasi target obat, menemukan molekul yang baik dari bank data kimia, menyarankan tentang modifikasi kimiawi, mengidentifikasi kandidat untuk digunakan kembali, dan sebagainya. Sampai tahun ini, penelitian menggunakan AI untuk penemuan obat, jumlahnya semakin meningkat terus dan diprediksi akan semakin meningkat di masa mendatang.
Pada akhir webinar dibuka sesi tanya-jawab dan ditanggapi oleh pembicara Prof. apt. Enade Perdana Istyastono, Ph.D dan Apt. Maywan Hariono, Ph.D selaku pembicara internal dari Fakultas Farmasi USD.
(MAA & DBS)