USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Webinar Sanata Dharma Berbagi:
"Peran Sains dan Teknologi dalam Masa Pandemi"

diupdate: 4 tahun yang lalu





Jumat, 19 Juni 2020 Universitas Sanata Dharma (USD) kembali mengadakan Webinar Sanata Dharma Berbagi yang diadakan melalui aplikasi Zoom dan live streaming melalui kanal Youtube Humas USD dari Ruang Kadarman Kampus 2 USD. Kali ini webinar mengusung tema “Peran Sains dan Teknologi dalam Masa Pandemi”. Susunana acara webinar ini terdiri dari doa pembuka, kata sambutan dari Sudi Mungkasi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi  USD, sesi tanya jawab, dan doa penutup. Pembicara webinar tersebut yaitu Drs. Hari Suparwito, S.J., M.App.IT yang memaparkan materi tentang Sains Terapan dan Teknologi dalam bidang pendidikan, serta Bambang Soelistijanto, Ph.D. yang memaparkan materi terapan Sains dan Teknologi dalam masa pandemi untuk meminimalisir dampak pandemi. Webinar dipandu oleh Vittalis Ayu, S.T., M.Cs. sebagai moderator.

Pembicara pertama yaitu Romo Hari Suparwito menyampaikan bahwa teknologi merupakan alat bantu yang signifikan untuk pembelajaran di abad-21 dalam meningkatkan proses pembelajaran. Proses belajar mengajar semakin menjadi tantangan ke depannya. Computational Thinking merupakan aspek sangat penting yang harus ada dalam mata pelajaran/kuliah. Computational Thinking itu sendiri meliputi konsep Thinkering, Creating, Debugging, Persevering, dan Colaborating. Terdapat kunci untuk mengembangkan pembelajaran ke depannya yaitu harus diadakannya pembelajaran yang dapat dilakukan kapan pun, di mana pun, dan platform apapun.

Pambicara kedua yaitu Bambang Soelistijanto, Ph.D. menyampaikan pemaparan pemodelan dan simulasi penyebaran COVID-19. Ia menyampaikan bahwa manusia bergerak dengan pola scale-free (pola tertentu), ada orang yang bergerak sangat aktif yang menjadi penghubung antar komunitas. Sedikit orang yang memiliki popularitas yang sangat besar (hub node), sehingga ia membayangkan semua orang dapat beraktivitas dan bekerja tetapi pemerintah harus bisa memantau ada individu-individu yang berpotensial menjadi carrier (tidak semua harus di swap test atau rapid test). Fokus utama hanya pada hub node ini yang banyak berinteraksi dengan orang-orang. Pemantauan untuk hub node dapat menggunakan aplikasi koneksi melalui mobile devices. Pergerakan manusia sangat unik, sehingga dapat memanfaatkan hub node (yang sering berinteraksi) untuk memantau penyebaran.

(DM & MHH)

  kembali