USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Delegasi USD dalam Intercultural Student CAMP APTIK BATCH V 2019

diupdate: 4 tahun yang lalu



Kaum muda di zaman ini erat kaitannya dengan milenialisme dan gaya hidup yang serba cepat serta individualistik. Fenomena tersebut sekilas cukup mengkhawatirkan, secara khusus bagi kebudayaan dan kondisi Indonesia, yang memang memiliki corak gaya hidup kolektif. Akan tetapi, jika mampu melihat peluang yang ditawarkan milenialisme dan potensi yang dimiliki kaum muda, maka kita boleh yakin jika masa depan negeri ini akan semakin gemilang.

Upaya tersebut dilakukan oleh Jaringan Akademik dan Kemahasiswaan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (JAKA APTIK) dalam acara tahunan Intercultural Student Camp (ISC) Batch V pada tanggal 31 Oktober – 2 November 2019 di Unika Widya Mandala Surabaya. ISC tahun 2019 ini mengusung tema “Tantangan Kaum Milenial dalam Mewujudkan Peradaban Kasih.” Tentu saja, kegiatan ini menjadi sarana bagi para kaum muda yang milenial untuk berjumpa dan saling berbagi pengalaman. Secara khusus, tema ini diusung oleh panitia untuk mengingatkan bahwa sebagai orang yang masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, kaum muda perlu untuk mengetahui jika di masa sekarang dan di masa yang akan datang negeri ini membutuhkan pribadi-pribadi yang siap menghadapi banyak tantangan.

Melihat kesempatan tersebut, Wakil Rektor III bekerja sama dengan Campus Ministry Universitas Sanata Dharma (USD) mencoba menyambut baik dengan mengirimkan sebanyak 7 delegasi mahasiswa dari berbagai komunitas kerohanian di USD didampingi oleh Romo Bambang Irawan, SJ. dan Romo Budi Nugroho, SJ. Selama tiga hari dua malam tersebut, para mahasiswa delegasi USD berjumpa serta berdinamika dengan para mahasiswa dari berbagai universitas katolik yang ada di Indonesia. Para mahasiswa mendapat banyak wawasan baru dari para pembicara yang dihadirkan dalam sesi-sesi Sambung Rasa. Selain itu, mereka juga boleh mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tempat-tempat keagamaan yang bersejarah seperti Gereja Pohsarang dan Makam K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berada di komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Reni Oktaviani, salah satu delegasi USD, mengungkapkan bahwa dalam kegiatan tersebut ia senang karena merasa diterima di antara sekian banyak orang yang berbeda dan juga merasa memiliki keluarga baru. Menurutnya, kaum milenial masih memiliki banyak tugas dan sangat perlu untuk melakukan perubahan bagi Indonesia. Ia berharap banyak orang muda yang mulai menyadari bahwa dengan agama yang berbeda-beda, kita tetap dapat hidup berdampingan dalam membangun bangsa yang lebih baik. Dalam kesempatan yang sama, Klarisia Favaronalig Kilaola, atau yang akrab dipanggil Chiara, juga menyatakan bahwa ia bangga dan senang karena dipercaya menjadi delegasi dari Universitas Sanata Dharma. Baginya, kegiatan ISC ini dapat menambah pengalaman dan wawasan karena ia semakin memahami bahwa masih ada warga Indonesia yang belum terbuka. Ia merasa bahwa salah satu tantangan besar kaum milenial saat ini adalah menciptakan masyarakat yang toleran dan mau hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda. Status sebagai mahasiswa seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kaum muda sekarang untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki agar kelak dapat membawa dampak baik bagi lingkungan sekitarnya. Ia berharap agar semakin banyak orang muda yang mau menularkan dampak baik, tidak perlu besar, tetapi dengan cinta yang besar, seperti dikutip dari pesan Mother Teresa.

Di akhir kegiatan tersebut, delegasi USD menorehkan prestasi yang gemilang dan kenangan yang manis, yaitu dengan menjadi Juara I Lomba Short Movie dan Juara II Lomba Penulisan Essay. Keikutsertaan dan prestasi yang diraih ini semoga menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa USD, khususnya yang menjadi delegasi, untuk membagikan semangat kaum muda yang milenial dan mau berdampak baik bagi orang-orang di sekitarnya.

(RT)

  kembali