USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Seminar Sanata Dharma Berbagi:
Nano Material, Future, and Challenge

diupdate: 4 tahun yang lalu



Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan sebuah seminar dengan tajuk “Nano Material, Future, and Challenge” pada Jumat (18/10). Seminar yang berlangsung di Ruang Koendjono Kampus II USD dan dimoderatori Dr. Eng. I Made Wicaksana Ekaputra ini mengundang Romo Eko Budi Santoso, S.J., S.Pd., Ph.D. dosen dari Pendidikan Matematika USD dan Dr. I Gusti Ketut Puja dosen dari Teknik Mesin USD. Seminar dihadiri oleh 78 mahasiswa dan 54 dosen baik dari dalam USD maupun dari universitas lain di luar USD.

Seminar Sanata Dharma berbagi diadakan dengan tujuan untuk membagikan ilmu yang sudah dipelajari oleh dosen USD, terutama dosen yang baru menyelesaikan studi S-3. Maka dari itu tema yang diangkat adalah hasil dari penelitian disertasi S-3 para dosen yang menjadi narasumber seminar. Dalam hal ini LPPM berkolaborasi dengan fakultas yang ada di USD untuk memperoleh informasi mengenai para dosen yang sudah menyelesaikan disertasi mereka untuk dapat diseminarkan. Tema yang diangkat oleh Romo Eko adalah “Symmetry Groups of Single-Wall Nanotubes” sedangkan Bapak Ketut mengangkat tema “Pengembangan Material Karbon Nano Berbasis Bahan Alam”.

“Harapan besarnya ilmu itu tidak hanya berhenti di perguruan tingi, tetapi juga bisa dikenal masyarakat luas sehingga dapat memberikan dampak positif.” ujar Bapak Heri Pribawanto Suryawan, Ketua LPPM USD. “Seminar ini adalah langkah awal yang diberikan oleh para dosen yang nantinya memiliki peluang penerapan yang sangat luar biasa oleh para pihak yang pekerjaannya berhubungan langsugn dengan nano materials.” lanjutnya.

Materi yang disampaikan Romo Eko secara konseptual dan teoretis sudah dipublikasikan pada tahun 1959. Kemudian dua tahun setelahnya dilakukan sebuah penelitian yang menghasilkan sintesa tabung karbon nano berdinding tunggal. Dalam hal ini Romo Eko memberikan contoh nanotubes (tabung nano) yang terdapat dalam sebuah pensil. “Pensil memiliki sebuah karbon bagian bagian dari nanotubes di dalamnya.” jelas Romo  Eko “aplikasi tabung nano karbon dan graphene (molekul yang terdiri dari atom karbon murni, yang terdapat pada bahan pensil) mempunyai peluang untuk diaplikasikan pada aspek kehidupan. Mulai dari konstruksi bangunan, teknologi militer, pesawat terbang, komputer, farmasi, tekstil dan alat olahraga.” lanjut Romo Eko. Romo Eko juga mengatakan bahwa dalam beberapa waktu dekat ini sedang dilakukan perkembangan untuk dapat diterapkan.

Penelitian yang dikerjakan oleh Bapak Ketut disampaikan sebagai hasil dari ketidak sengajaan. Namun, dari ketidaksengajaan ini justru menghasilkan material karbon yang berguna dan berbahan dasar sederhana yang bisa diperoleh dari alam. Pada penelitiannya Pak Ketut melakukan sintesis serat karbon nano porus dari bahan arang tempurung kelapa memakai alumunium oksida dan getah pepaya. “Saya mencampurkan arang dengan sejumlah getah papaya lalu saya panaskan selama empat jam. Hasilnya saya memperoleh bentuk serat karbon nano.”

Dalam sambutannya Rektor USD, Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. menyebutkan bahwa teknologi semakin berkembang. Perkembangan ini dapat membantu dan mempermudah aktifitas kita sehari-hari. Para ilmuwan kini melakukan penelitian di dua arah berbeda yakni, mikro kosmos dan makro kosmos. Pada Seminar Sanata Dharma Berbagi kali ini bahkan membahas sesuatu yang lebih kecil lagi, yaitu nano material. Pak Eka, begitu beliau disapa, menyebutkan bahwa hasil dari penelitian para ilmuwan ini membuktikan bahwa bumi sangat kecil. “Bumi dan manusia sangat kecil di hadapan alam semesta.” ujar Pak Eka.

(GFAN & PB)

  kembali