Bentara Budaya kembali menyelenggarakan program tahunan Ode Bentara, sebuah program tahunan yang diselenggarakan sebagai perayaan kebersamaan lewat nyanyian. Kegiatan Ode Bentara tahun ini memiliki konsep yang berbeda dengan penyelenggaran Ode Bentara empat tahun sebelumnya. Tahun ini, Ode Bentara dikembangkan menjadi kompetisi paduan suara bagi pelajar seluruh Indonesia, dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi dalam tajuk “Festival Paduan Suara Anak Indonesia Ode Bentara”. “Dengan perubahan bentuk Ode Bentara pada tahun 2019 ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kegembiraan dan kebersamaan melalui lagu-lagu yang mengandung pengharapan bagi Indonesia yang damai, rukun, damai, indah, dan sentosa.” tutur Paulina Dinartisti selaku Ketua Panitia Ode Bentara. Beliau juga berharap semoga semakin banyak anak-anak Indonesia memiliki kesempatan untuk mengenal, merasakan, mencintai, dan menghargai lagu-lagu karya komposer bangsanya. Acara Ode Bentara dilangsungkan pada 4-5 Oktober 2019 di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma (USD).
Beberapa dewan juri ternama dan berkompeten dihadirkan dalam Ode Bentara ini, yaitu Aning Katamsi (penyanyi sopran ternama), Caecilia Hardiarini (Dosen Musik Universitas Negeri Jakarta), Linda Sitinjak (Dosen Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta), Budi Susanto Yohanes (konduktor dan komposer), serta Frans Sartono (kurator Bentara Budaya).
Pada Final kelompok perguruan tinggi dan Penganugerahaan Pemenang yang dilangsungkan pada Sabtu, 5 Oktober 2019 di Auditorium Driyarkara USD, beberapa tokoh penting yang hadir yaitu Drs. Suharja selaku Kepala Museum Benteng Vredeburg mewakili Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta F.X. Ouda Teda Ena, M. Ed., Ed.D. selaku Wakil Rektor IV USD.
Kegiatan ini adalah bagian dari penguatan pendidikan karakter. Pendidikan memberikan peradaban bangsa dengan membentuk nilai-nilai keragaman budaya. “Direktorat kesenian sebagai fasilitator bagi pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kesenian sangat berterimakasih kepada Bentara Budaya dalam memberikan sumbangsih terhadap seni di Indonesia dalam program Ode Bentara.” tutur Drs. Suharja.
Pemenang Kategori Taman Kanak-kanak (TK) yaitu Juara 1 diraih oleh TK Pangudi Luhur Yogyakarta, Juara 2 diraih oleh TK Bopkri Gondolayu, Juara 3 diraih oleh TK Negeri 2 Yogyakarta, serta juara harapan 1 diraih oleh TK Indriyasana Baciro dan juara harapan 2 diraih oleh TK Pembina Yogyakarta. Pemenang kategori Sekolah Dasar (SD) yaitu Juara 1 diraih oleh SD Joannes Bosco Yogyakarta, Juara 2 diraih oleh SD Pangudi Luhur Xaverius Semarang, Juara 3 diraih oleh SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta, Juara Harapan diraih oleh 1 SD Muhammadiyah Sapen, serta Juara Harapan 2 diraih oleh SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Pemenang Kategori Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu Juara 1 diraih oleh SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, Juara 2 diraih oleh SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, Juara 3 diraih oleh SMP Bentara Wacana Muntilan, Juara Harapan 1 diraih oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, serta Juara Harapan 3 diraih oleh SMP Kalam Kudus Yogyakarta. Untuk Kategori Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Juara 1 diraih oleh SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, Juara 2 diraih oleh SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Juara 3 diraih oleh SMA Negeri 7 Purworejo, Juara Harapan 1 diraih oleh SMA Negeri 2 Sukoharjo, serta Juara Harapan 2 diraih oleh SMA Negeri 6 Yogyakarta. Untuk Kategori Perguruan Tinggi terdapat dua kategori yaitu Kategori Lagu Daerah dan Kategori Pop Jazz. Untuk Kategori Lagu Daerah, Juara 1 diraih oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Juara 2 diraih oleh Universitas Gunadarma Jakarta, Juara 3 diraih oleh Universitas Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta, serta Juara Harapan 1 diraih oleh Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta. Untuk Kategori Pop Jazz, Juara 1 diraih oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Juara 2 diraih oleh Universitas Sanata Dharma.
Tahun ini lebih menarik karena melibatkan semua elemen dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perhuruan Tinggi. “Kalau seperti ini ada kegigihan yang diraih untuk menang dan jiwa kompetisinya ada.” tutur Dian, seorang mahasiswi yang turut menyaksikan Ode Bentara. Yang menarik adalah ketika hanya ada satu universitas yang mengikuti dua kategori langsung yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang juga menyabet Juara Umum. “Suatu mukjizat karena tidak menyangka jadi juara karena menjadi satu tim yang ikut dua kategori langsung. Tuhan memberikan berkat menjadi juara.” tutur Ignatius Benny Saputro selaku konduktor UAJY.
(MHH & PB)