USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Mengasah Kemampuan Jurnalistik Lewat Journalispeak

diupdate: 5 tahun yang lalu



Mahasiswa program studi Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma (USD) menyelenggarakan seminar jurnalistik, yang diistilahkan sebagai Journalispeak, dengan mengangkat tajuk Writing: Shaping Culture. Seminar ini merupakan agenda turun-temurun yang diadakan setiap tahun oleh mahasiswa Sastra Inggris USD yang tergabung dalam Unit Kegiatan Program Studi (UKPS) Integrity. UKPS Integrity merupakan sebuah wadah yang diberikan oleh program studi Sastra Inggris kepada mahasiswa yang secara khusus memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik, baik itu tulis-menulis sampai desain grafis.

Seminar yang diadakan pada hari Sabtu (28/9) di Ruang Koendjono, Gedung Pusat, Kampus 2 USD ini dihadiri oleh 135 orang. Seminar dibuka untuk umum dengan menghadirkan Shinta Maharani sebagai narasumber. Shinta Maharani, atau yang biasa disapa Shinta, adalah seorang korespondensi majalah Tempo dan penulis lepas Vice.

Seminar Journalispeak ini adalah sebuah pembuktian bahwa USD tidak hanya memberikan ruang belajar kepada mahasiswanya tetapi juga memberikan dukungan untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh setiap mahasiswa di USD. Selain seminar tahunan, UKPS Integrity juga memiliki produk berupa majalah. Tingginya produktifitas pembuatan majalah membuat pengurus UKPS Integrity dari tahun ke tahun memiliki inisiatif untuk memberikan pelatihan berupa seminar yang diharapkan dapat memberikan gambaran dasar kepada pengurus di periode berikutnya mengenai dunia jurnalistik itu sendiri.

Alasan Writing: Shaping Culture dipilih menjadi tajuk dalam Journalispeak kali ini adalah untuk menyadarkan kepada para peserta seminar bahwa tulisan memiliki dampak yang kuat atas cara pandang orang dan budaya. Menulis dapat membentuk dan atau menghilangkan sebuah budaya tertentu. Hal-hal mengenai tulisan haruslah dapat dipertanggungjawabkan kebenaran faktanya sebelum meluas ke khalayak.

“Di masa sekarang, kegiatan menulis dan publikasi tulisan dapat dilakukan oleh siapa saja. Semua orang bisa menulis, menyebarkan tulisan, dan memberikan komentar atas sebuah tulisan. Hal ini dapat memberikan dampak yang buruk.” ungkap Mikha, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 17, selaku Ketua Panitia, “Maka dari itu, sebagai penulis kita harus memiliki rasa kritis. Tidak hanya pada apa yang kita tulis, tapi juga pada apa yang kita baca.” Lanjut Mikha.

Shinta, sebagai narasumber, dalam pemarannya mengaminkan apa yang disampaikan oleh Mikha. Shinta memberikan beberapa sajian berita yang sedang hangat dibicarakan, kemudian meminta pendapat dari para peserta seminar sebagai cara dari mereka menanggapi berita tersebut dengan sudut pandang mereka sendiri. Sekitar lebih dari tujuh orang peserta memberikan tanggapanya secara kritis, menyeluruh dan mendalam. Para peserta seminar membuktikan bahwa mereka memiliki informasi yang actual dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Saat menulis sesuatu kita perlu memiliki pengetahuan yang luar biasa luas. Apalagi saat menjadi jurnalis, selain memegang teguh etika jurnaslistik, kita juga harus mampu jujur terhadap diri sendiri, bersikap netral, dan yang paling penting mampu melihat sebuah masalah dari berbagai sudut pandang.” ujar Shinta. Shinta juga mengatakan bahwa, nilai moral sebuah tulisan akan mempengaruhi nyawa seorang manusia bahkan negara.

“Karena ini adalah program kerja terakhir kami, jadi kami harap lewat seminar ini para adik tingkat yang akan menggantikan kami bisa menghasilkan kualitas majalah dan berita yang jauh lebih baik lagi.” tutur Ida, Ketua UKPS Integrity.

(SW & GFAN)

  kembali