Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Cantus Firmus Universitas Sanata Dharma (USD) pada hari Sabtu, (24/8) menggelar acara konser New Comers angkatan 2018. Konser New Comers yang dipersiapkan dalam kurun waktu hampir satu tahun ini telah dilaksanakan dengan meriah di Auditorium Driyarkara, Kampus II USD. Dengan mengambil tema “Harmoni”, PSM Cantus Firmus angkatan 2018 ini berkolaborasi bersama Morethan Chamber menampilkan sebuah drama musikal yang mengisahkan tentang indahnya keanekaragaman budaya Indonesia.
PSM Cantus Firmus angkatan 2018 merasakan dinamika yang sungguh luar biasa, di sela-sela padatnya perkuliahan sebagai mahasiswa, mereka mampu untuk membagi waktu demi memantapkan materi lagu dan koreografi. Seperti yang disampaikan oleh Andreas Taruna Dwi Putra yang bertindak sebagai Ketua Panitia bahwa cintalah yang memampukan mereka untuk rela demi satu karya drama musikal yang luar biasa. “Karna cinta kami rela sampai menderita.” ungkap Andre dalam sambutannya.
Konser New Comers ini mengisahkan seorang pemuda yang berdarah Indonesia namun telah lama bertempat tinggal di luar negeri. Ketika memutuskan untuk berkuliah di Indonesia, ia mengalami benturan budaya. Bukan hanya antara budaya Indonesia dengan budaya luar, namun juga antara kemajemukan suku dan tradisi yang terdapat di Indonesia. Veronika Yesi Arista yang bertindak sebagai Sutradara mengatakan bahwa latar belakang tema konser ini adalah situasi yang terjadi di Indonesia, yang akhir-akhir ini sering kali berbau SARA. “Saya melihat akhir-akhir ini banyak kasus yang berbau SARA. Banyak orang yang saling mengunggulkan dirinya dengan latar belakang yang dimiliki.” ungkap Arista dalam sesi wawancara. Konser yang dibungkus dengan gaya anak muda dan kehidupan mahasiswa ini pun hendak memberi pesan agar kaum muda, khususnya mahasiswa, menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan yang ada kemudian menyelaraskannya sehingga membentuk satu harmoni yang indah dalam hidup bersama di Indonesia. “Harapannya bahwa siapa pun yang mendengar, melihat dan merasakan performance ini bisa menjadi lebih terbuka dan aware akan kasus-kasus yang berbau SARA itu. Kita tidak bisa memungkiri bahwa kita punya perbedaan, tetapi bukan berarti kita tidak bisa hidup selaras yang membentuk harmoni.” lanjut Arista.
Pada penghujung konser, seluruh anggota PSM Cantus Firmus, baik yang masih berstatus mahasiswa maupun alumni, berkumpul bersama untuk menyanyikan lagu Shine the Light yang dipimpin secara langsung oleh pelatih, yaitu Pancasona Adjie yang akrab disapa dengan panggilan Pak Mbong. Berkumpulnya seluruh anggota PSM Cantus Firmus di atas panggung memberi harapan agar Unit Kegiatan Mahasiswa ini senantiasa melakukan regenerasi. “Harapan saya ke depan, konser ini tetap harus ada. Anggota PSM Cantus Firmus angkatan 2018 akan mengikuti lomba-lomba, dan angkatan yang baru (2019) akan berproses seperti ini lagi.” ungkap Pak Mbong.
(BGP & YS)