USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Seminar Translation dalam Revolusi Industri 4.0

diupdate: 5 tahun yang lalu


Jogja Literary Translation Club (JLTC) bersama Program Studi Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma (USD) pada hari Sabtu (31/8) mengadakan The 3rd Seminar On Translation di Ruang Kadarman dan Ruang Koendjono, Gedung Pusat, Kampus II USD. Pada penyelenggaraan di tahun yang ketiga ini, seminar mengangkat tema ‘Translation Pedagogy Towards Industrial Revolution 4.0’. Acara Seminar diawali dengan doa pembuka dan sambutan oleh Ketua JLTC Almira G. Shabrina Romala, S.S., M.A.

Seminar tahunan ini merupakan forum diskusi bagi peneliti, praktisi, pendidik, maupun mahasiswa untuk merenungkan tantangan terjemahan di era modern pada revolusi industri 4.0 dan globalisasi. Selain itu, diharapkan partisipan dapat mentransformasikan tantangan ini menjadi peluang melalui pedagogi terjemahan. Tujuan diadakannya seminar ini untuk mendapatkan ide berupa bahan untuk mengkonsolidasikan, mempromosikan, dan menyediakan forum akademik mengenai pedagogi terjemahan yang akan berkontribusi pada pengembangan profesional.

Seminar ini menghadirkan keynote speakers yang mempresentasikan mengenai terjemahan dan tantangannya di era revolusi industri 4.0. Keynote speakers tersebut adalah Ibu Laurentia Sumarni, M.Trans.St. sebagai dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris USD dan Bapak F.X. Dono Sunardi, M.A. sebagai dosen Program Studi Sastra Inggris Universitas Ma Chung, Malang. Acara seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi dari 16 presenter secara pararel dan dibuat secara kelompok.

“Kami berharap semakin banyak mahasiswa yang berminat dalam terjemahan mengingat terjemahan jarang diminati, selain itu sekarang menjadi penerjemah pekerjaannya semakin luas, tidak harus dokumen-dokumen asing saja tapi bisa menerjemahkan konten-konten di aplikasi dan di internet”. ujar Brigitha Ida Rewa Reda sebagai ketua panitia seminar sekaligus mahasiswa Program Studi Sastra Inggris USD. “Ada hal yang membedakan seminar  ini dengan seminar-seminar sebelumnya, yaitu karena pemilihan tema yang dianggap cocok dengan keadaan saat ini dengan mulai berkembangnya revolusi industri 4.0. yang menjadi suatu tantangan.” lanjutnya.

(DBS & MHH)

  kembali