USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Penelitian untuk Pelestarian Kekayaan Naskah oleh Dosen dan Mahasiswa TI USD

diupdate: 5 tahun yang lalu



Penerapan ilmu ke-informatikaan ternyata dapat membantu dalam upaya pelestarian dan penyebarluasan kekayaan naskah, misalnya untuk otomatisasi alih aksara naskah beraksara Daerah. Hal inilah yang terus-menerus diupayakan oleh tim dosen dan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma (TI USD). Seperti yang baru-baru ini dilakukan, ketua tim peneliti mempresentasikan hasil penelitian mereka di UPT Gedong Kyrtia Buleleng Singaraja Bali, pada Senin 12 Agustus 2019. Kehadiran komputer mestinya bisa membantu mempermudah dan mempercepat berbagai proses otomatisasi, misalnya untuk alih aksara dari aksara daerah ke aksara Roman atau Latin.


Dr. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom selaku ketua peneliti menuturkan bahwa tahun 2019 ini, tim penelitian yang beranggotakan dosen TI lainnya Kartono Pinaryanto, M.Cs. dan 5 mahasiswa TI angkatan 2015 yaitu William Sianturi, Osmond Giovany, Jeri Ferdiano, Jovian Caesario, dan Bagas Aji telah menghasilkan 2 hal penting dalam upaya alih-aksara otomatis naskah. Pertama, tim telah berhasil  melakukan alih aksara dari huruf Jawa, Batak, dan Sunda ke huruf Latin. Kemudian, tim berhasil melakukan proses segmentasi aksara dari citra lontar yang beraksara Bali. Hasil dari kedua penelitian itulah yang kemudian dipresentasikan di depan pengurus UPT Gedong Kirtya Buleleng Singaraja. “Semoga di tahun yang akan  datang akan ada kerjasama berkelanjutan antara USD dengan pihak pengelola Gedong Kyrtia untuk kepentingan pelestarian dan pemanfaatan kekayaan naskah yang tersimpan di Gedong.” kata ketua peneliti yang sering disapa Rita ini.

Seluruh hasil penelitian tersebut, merupakan buah dari kegiatan penelitian selama ini dengan adanya dana penelitian dari LPPM USD, dengan nomor kontrak penelitian  Nomor:  026 /LPPM USD/III/2019 dan Nomor:  042 /LPPM USD/V/2019.  Penelitian dimulai dengan capture data baik di laboratorium TI maupun di Perpustakaan Artati USD, yang dibantu sepenuhnya oleh Pater Hari Soeparwito, SJ yang merupakan seorang pakar fotografi dan pustakawan Artati, Widodo, S.S.

“Setelah data digital dari lontar maupun naskah diperoleh, maka proses berikutnya adalah proses untuk membaca dan kemudian memproses hasil pembacaan menggunakan komputer.” ujar Rita. Kemudian Rita juga menyampaikan harapannya  “semoga hasil penelitian kami ini dapat dipublikasikan di jurnal maupun seminar, agar semakin banyak generasi mudah Indonesia yang tertarik untuk mendalami kembali kandungan naskah masa lampau yang menyimpan berbagai informasi berharga yang tetap relevan hingga saat ini”.

(ARW)

  kembali