Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sanata Dharma (USD) angkatan LVIII kelompok 86, 87, 88, 89, 90, dan 91 pada hari 
Rabu (10/7) mengadakan sosisalisasi positive parenting kepada warga masyarakat Desa Dengok, kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Acara ini adalah salah satu program Mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kelurahan Dengok, yang ditujukan bagi masyarakat Dengok terutama untuk orang tua yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Desa Dengok adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Playen, Gunungkidul yang terdapat banyak anak-anak usia balita hingga remaja. Maka dari itu mahasiswa KKN USD angkatan LVIII kelompok 86 hingga 91 menggunakan kesempatan tersebut untuk memberikan wawasan kepada orang tua mengenai gaya pola sauh yang positif. Tema yang diangkat dalam sosialisasi positive parenting ini adalah “Pengasuhan Positif dan Mendukung”.
Acara yang dihadiri oleh 63 peserta ini diawali dengan sambutan oleh salah satu mahasiswa KKN sebagai ketua panitia pelaksana program sosialisasi positive parenting pada pukul 10.00 WIB. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sosialisasi positive parenting yang disampaikan oleh Dite Anindita, S.Psi dari Wiloka, salah satu Biro Psikologi di Yogyakarta.
Hal yang ditekankan dalam sosialisasi positive parenting yaitu cara mengasuh anak. Dite menjelaskan komponen-komponen penting dan gaya pengasuhan anak. Menurut Dite, kebanyakan orang tua merasa kesulitan membimbing anak. Pada bagian ini orangtua diberi pemahaman mengenai karakteristik anak sehingga tidak kesulitan melakukan pendekatan guna memilih gaya pengasuhan anak. Dite berpesan kepada para peserta bahwa pengasuhan itu adalah maraton jangka panjang dan kerja bersama antara suami dan istri. Tidak perlu membandingkan antara keluarga yang lain karena setiap proses di keluarga itu berbeda-beda.
Tujuan dari kegiatan sosialisasi positive parenting adalah memberikan pemahaman kepada para orangtua pentingnya pengetahuan seputar pengasuhan secara menyenangkan, karena menyenangkan akan menghadirkan kesejahteraan psikologis. Harapan dari terlaksananya sosialisasi ini adalah melalui lingkungan keluarga dapat tercipta generasi muda penerus bangsa yang berpotensi. Menurut Ibu Nita salah satu dari peserta sosialisasi mengatakan “Setelah mengikuti kegiatan ini banyak hal tentang mendidik anak. Anak saya masih kecil, jadi sebisa mungkin perilaku saya harus baik agar dapat jadi contoh yang baik bagi anak”.
(BGP & CFA)
