USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Fakultas Farmasi USD Resmikan Komunitas “Sahabat Maria”

diupdate: 5 tahun yang lalu



Komunitas “Sahabat Maria” diresmikan pada 23 Mei 2019, komunitas ini merupakan komunitas yang dibentuk oleh Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) guna mewadahi kegiatan fakultas, berupa studi maupun aksi pada sisi spiritualitas. Tiga poin pokok hasil refleksi karya Fakultas Farmasi USD (12/12/18) tentang diri Fakultas Farmasi USD mengarah pada kata: majis, discernment, dan peduli. Tiga poin inilah yang melatarbelakangi pembentukan komunitas “Sahabat Maria”. Fakultas Farmasi USD ingin semakin memantapkan ciri, gerak, dan output dari Fakultas Farmasi USD.

Acara peresmian komunitas “Sahabat Maria” yang sekaligus merupakan acara buka puasa bersama, diselenggarakan di Common Room Fakultas Farmasi USD. Acara ini dihadiri oleh Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi USD; Dr. Dewi Setyaningsih, Apt. selaku Wakil Dekan Fakultas Farmasi USD; perwakilan dari komunitas keagamaan yang dimiliki oleh Fakultas Farmasi USD antara lain: FISTARA yang merupakan komunitas mahasiswa agama Islam, Komunitas Mahasiswa Buddha dan Konghucu (KMBK), Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), APOSTOLOS yang merupakan komunitas mahasiswa beragama Kristen Protestan, dan Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik (JKMK) USD, serta semua mahasiswa Fakultas Farmasi USD yang memiliki nama Maria.

Acara dibuka dengan doa, dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Farmasi USD, Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. Yustina menyampaikan bahwa Fakultas Farmasi USD, sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Katolik di bawah naungan Jesuit berkeinginan menghasilkan lulusan yang berciri khas. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memadukan tradisi kehidupan Katolik dengan proses formasi lulusan yang dihasilkan. “Namun dirasa dalam dinamika Fakultas Farmasi USD selama ini, sisi spiritual belum menjadi sentuhan yang diagendakan oleh civitas akademika Fakultas Farmasi USD.”, ungkap Yustina. Yustina juga menambahkan, profil jenis kelamin mahasiswa Fakultas Farmasi USD dari pertama kali beroperasinya (1995) sampai sekarang menunjukkan kecenderungan yang sama dengan angka perbandingan sekitar 70% perempuan dan 30% laki-laki. Hal ini juga terjadi pada profil apoteker di Indonesia maupun di dunia sekarang ini. Karena dominasi perempuan di bidang praktek kefarmasian, maka Fakultas Farmasi USD memilih untuk berfokus pada salah satu ciri tradisi iman Katolik yakni devosi kepada Maria sebagai ‘pintu’ komunitas ini.

Komunitas “Sahabat Maria” utamanya melibatkan mahasiswa Fakultas Farmasi USD yang memiliki nama Maria sebagai penggerak komunitas. Yustina menekankan, Fakultas Farmasi USD memiliki karyawan, dosen, maupun mahasiswa yang menganut agama yang berbeda-beda. “Katolik, Islam, Buddha, Konghucu, Kristen Protestan, Hindu, kita terbuka bagi semuanya. Tidak memandang perbedaan.”, ucapnya. Yustina berharap, komunitas “Sahabat Maria” tidak hanya terkait dengan agama tertentu, namun juga dapat menjadi wadah antara manusia dengan Tuhan dalam sisi spiritualnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan terkait profil komunitas “Sahabat Maria” oleh Giovanny L.F.B.Tokan (Suster M. Vera), mahasiswa Fakultas Farmasi USD angkatan 2018. Suster Vera menyampaikan nama Santo Pelindung komunitas “Sahabat Maria” sebagai penyemangat komunitas adalah Santo Kosmas dan Santo Damianus. “Kedua Martir ini merupakan saudara kembar dari Siria yang hidup pada abad ke-IV. Mereka merupakan siswa yang sangat terkenal dalam ilmu pengetahuan dan keduanya menjadi Dokter yang hebat. Santo Kosmas dan Santo Damianus memandang setiap pasien sebagai saudara-saudari dalam Kristus. Karena itu, mereka memberikan perhatian besar kepada mereka semua dan melakukan yang terbaik dengan segenap kemampuan mereka.”, jelasnya.

Suster Vera juga menuturkan terkait dengan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh komunitas “Sahabat Maria” antara lain: Menyusun doa calon farmasis Fakultas Farmasi USD bersama komunitas agama lain yang akan menjadi doa Fakultas Farmasi USD dan bertujuan untuk membangun semangat membara dalam melakukan pelayanan yang berorientasi pada pasien; Menemukan rumusan peran farmasis dalam upaya meningkatkan martabat manusia dengan acuan standar kompetensi profesi apoteker, nilai-nilai dasar Fakultas Farmasi USD, dan acuan lain yang relevan.

Pada akhir acara peresmian komunitas, Yustina menambahkan terkait rencana kegiatan komunitas “Sahabat Maria” untuk ke depannya adalah pelaksanaan doa bersama secara bergantian dengan komunitas agama lain di Fakultas Farmasi USD, dan melakukan pembahasan terkait dengan tradisi dalam menjaga kesehatan di lingkungan keluarga.

(J & MBC)

  kembali