Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. pernah mengatakan “Manusia perlu keseimbangan. Olahraga, seni, dan banyak hobi lain merupakan keseimbangan dari akademik yang dibangun”. Bertolak dari pendapat itu, muncul berbagai macam kreativitas mahasiswa USD yang diwujudkan dengan banyaknya kegiatan di lingkup USD, salah satunya berkesenian dalam acara Panggung Kesenian Mahasiswa (PAKEM). PAKEM ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah berdirinya Bengkel Sastra sejak tahun 2000-an. Bengkel Sastra merupakan perkumpulan dari beberapa mahasiswa yang memiliki kecintaan pada dunia sastra. Kini Bengkel Sastra telah menjadi salah satu divisi dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia, Fakultas Sastra USD.
Acara yang diselenggarakan oleh Bengkel Sastra ini memiliki tema yaitu ‘’Selamat Hari Bumi, Selamatkan Ibu Bumi’’ dan 
bertajuk “Ibu bumi wis maringi, Ibu bumi dilarani, Ibu bumi kang ngadili”. Acara yang dikhususkan untuk memperingati Hari Bumi ini diadakan di Taman Beringin Soekarno USD, pada hari Selasa (30/4), pukul 17.30 s.d. 21.30 WIB. Ivo Trias J dari program studi Sastra Indonesia, selaku Ketua dari acara Panggung Kesenian Mahasiswa (PAKEM) merasa bahwa Ibu Bumi sedang tidak baik-baik saja, sehingga ia berharap dengan adanya acara ini dapat menyadarkan khususnya mahasiswa untuk menjaga atau melindungi lingkungan yang dapat dimulai dari ruang lingkup kecil seperti di kampus. “Penggunaan atau pemakaian botol plastik dan sedotan masih banyak ditemukan di lingkungan kampus. Hal tersebut dirasa cukup memprihatinkan.” tuturnya. Oleh karena itu, kegiatan seni dan sastra ini diadakan untuk mengingatkan kembali agar tidak berlebihan dalam penggunaan botol plastik maupun sedotan.
Acara ini turut dimeriahkan oleh kelompok mahasiswa yang terdiri atas program studi Sastra Indonesia USD, PBSI USD, Sejarah USD, dan Sastra Inggris USD, serta beberapa penampil lain. Penikmat PAKEM tidak hanya dari mahasiswa USD saja, tetapi dari luar USD dengan jumlah total penonton lebih dari 80 orang. Tampilan dari masing-masing kelompok penampil pun bervariasi. Di antaranya menampilkan musikalisasi puisi, menyanyi, band, sendratari, dan masih banyak lagi.
(VHPR & RPL)
