USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Sadhar Politik: Rekonsiliasi Pasca Pemilu dengan Mewujudkan Masyarakat Demokratis

diupdate: 5 tahun yang lalu


Pemilu merupakan wadah yang digunakan untuk memilih wakil rakyat yang akan bekerja di meja pemerintahan. Untuk itu, seluruh masyarakat berusaha memilih calon anggota legislatif bahkan calon pemegang bagian eksekutif secara selektif. Hal ini dilakukan supaya kelak dapat terpilih wakil rakyat yang amanah, membangun kesejahteraan masyarakat, dan mampu menjadi jembatan penyampaian aspirasi masyarakat.

Terkait dengan banyak isu yang tidak faktual, masyarakat dituntut untuk bersikap kritis dalam menerima dan merespon setiap pemberitaan yang merebak luas di tengah lingkungan sosial. Terlebih, isu-isu yang berbau kecurangan pasca-pemilu serentak 2019 pada 17 April yang lalu sudah merambah ke dalam masyarakat. Hal ini menjadi salah satu pemicu perselesihan di antara masyarakat. Menanggapi hal tersebut, perlu adanya ruang diskusi yang mampu membantu kita untuk membuka pikiran menjadi lebih terbuka.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan kegiatan Sadhar Srawung yang bertajuk “Sadhar Politik: Rekonsiliasi Pasca-Pemilu dengan Mewujudkan Masyarakat Demokratis.” Pembicara dalam kegiatan ini adalah Rm. Angga Indraswara, S.J., seorang pastor dan dosen Fakultas Ekonomi (FE) USD serta Makrus Ali, seorang ustad dari Gusdurian. Kegiatan ini berlangsung di Pusat Studi Lingkungan (PSL) USD dari pukul 18.00 s.d 21.00 WIB (11/5/2019) dan diikuti oleh himpunan mahasiswa dari setiap program studi (prodi) USD.

Sadhar Srawung diadakan guna memberi pendidikan politik yang mampu mendukung para mahasiswa menjadi melek politik dan kritis dalam menyikapi setiap hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Melalui pendidikan politik ini juga, diharapkan terbentuknya generasi muda yang sadar akan nilai demokratis dan mencapai level pendewasaan politik yang baik. Kegiatan ini sangat interaktif karena peserta diajak untuk saling bertukar pikiran dan menyampaikan pendapat. Melalui kegiatan dialogis ini, diharapkan generasi muda bisa mengambil sikap untuk menjadi generasi milenial yang tidak terpolarisasi karena dampak pesta demikrasi yang sudah berlangsung. Selain itu, anak muda diharapkan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai humanisme dalam setiap tindakan yang dilakukan untuk membawa perubahan baik bagi bangsa di masa yang akan datang.

(VYA & YDL)

  kembali