USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Renewable Energy: Transportasi Berbasis Listrik

diupdate: 5 tahun yang lalu


 
Program Studi Teknik Mesin (TM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitias Sanata Dharma (USD) pada hari Kamis, 9 Mei 2019 mengadakan kuliah tamu dengan tema “Kesiapan Renewable Energy Beserta Infrastrukturnya Dalam Era Transportasi Berbasis Listirk”. Kuliah tamu ini membahas seputar energi terbaru yang berpotensi di Indonesia dan transportasi berbasis listrik. Prof. Nyoman Suprapta Winaya, S.T.,MASc., Ph.D. sebagai pembicara, membagikan ilmu dan pengalaman yang ia miliki, khsususnya dalam bidang transportasi berbasis listrik.

Kuliah tamu ini tak hanya dihadiri oleh mahasiswa Teknik Mesin USD melainkan juga dihadiri oleh mahasiswa Politeknik Mekatronika Sanata Dharma (PMSD). Prof. Winaya banyak membagikan cerita yang ia dapatkan seputar transportasi berbasis listrik. Mengingat bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis, untuk itu energi terbarukan sangat diperlukan dalam mengatasi hal tersebut. Sebagai calon engineer, hal tersebut merupakan tantangan bagi para mahasiswa teknik untuk menciptakan teknologi yang dapat mereduksi penggunaan bahan bakar fosil.

Pengelolaan sumber energi terbarukan di Indonesia saat ini mencapai 13%. Pada tahun 2025 Indonesia menargetkan pengelolaan sumber energi terbarukan sebesar 25%. Apabila hal tersebut tidak tercapai, tentunya Indonesia akan mengimpor energi. Kini telah diciptakan teknologi dalam dunia transportasi, yakni transportasi berbasis listrik. Teknologi ini sudah banyak diterapkan di berbagai belahan dunia. Salah satu contoh negara yang menggunakan teknologi ini yaitu Norwegia. 41% kendaraan di negara tersebut sudah berbasis listrik sebagai sumber tenaganya. Apabila Indonesia juga menggunakan teknologi tersebut secara serentak, maka akan mengurangi limbah (gas karbon) yang dihasilkan dari transportasi yang kita gunakan saat ini. Udara pun akan lebih segar dan juga mampu mereduksi lapisan ozon yang tiap tahun semakin menipis.

Namun tentunya terdapat beberapa kendala dalam merealisasikan teknologi ini yaitu dalam merealisasikannya dibutuhkan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan transportasi tersebut serta biaya pemeliharaan yang cukup besar. Prof. Winaya menghimbau untuk para calon engineer muda terus menerus berinovasi menciptakan teknologi yang lebih sempurna, agar bumi semakin lestari.

(BSN & MBC)

  kembali