USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Mahasiswa Fakultas Farmasi USD Menuntut Ilmu Sampai ke Thailand

diupdate: 5 tahun yang lalu


Kadek Evi Indrayani (Evi) dan Eugenia Sekar Aruna Larasati (Eugenia) adalah dua mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (FF USD) yang tahun ini mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Fakultas Farmasi Mahasarakham University, Thailand. Pertukaran mahasiswa ini merupakan salah satu wujud nyata dari kerja sama antara FF USD dengan Fakultas Farmasi Mahasarakham University. Kegiatan yang diikuti sejak 5 Januari - 1 Februari 2019 ini merupakan kegiatan internasional pertama bagi Evi dan kegiatan internasional ketiga yang pernah diikuti oleh Eugenia. Peserta pertukaran mahasiswa ke Mahasarakham University tidak hanya USD sebagai representasi Indonesia, namun juga diikuti oleh mahasiswa dari negera lain. Di antaranya ada mahasiswa dari Showa University-Jepang, Auburn University-U.S.A, University of The Philipines-Manila, Filipina.

Evi mengaku, sejak awal kuliah ia memang memiliki keinginan untuk mengikuti kegiatan internasional. Salah satunya adalah program pertukaran mahasiswa. Begitu pula dengan Eugenia, dibuktikan dengan pengalaman kegiatan internasional yang pernah ia ikuti, yaitu Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2017 di Thailand dan 2018 di Jepang. Berkat restu dari kedua orang tua, Evi dan Eugenia memutuskan untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi peserta program pertukaran mahasiswa ke Mahasarakham University, Thailand.

Setelah terpilih untuk mengikuti program tersebut, Evi dan Euginia diberikan waktu sekitar 1 bulan untuk mempersiapkan presentasi dan menghubungi dosen Fakultas Farmasi, Mahasarakham University. Mereka diminta untuk mempresentasikan tentang kurikulum di Indonesia, asuransi kesehatan Indonesia(BPJS), dan penyakit yang paling banyak di Indonesia serta profil dosen FF USD dan USD. Dalam persiapannya, Evi dan Eugenia mendapat bimbingan dari salah satu dosen FF USD, Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt.

Pertukaran mahasiswa ini berlangsung selama 3 minggu di Thailand. Pada minggu pertama, Evi dan Eugenia dikenalkan dengan Mahasarakham University. Mereka kagum dengan Mahasarakham yang memiliki industri, museum jamur hingga kebun binatang sendiri. Fakultas Farmasi Mahasarakham University juga mengenalkan student club yang mereka miliki serta produk-produk yang dihasilkan.

Pada minggu kedua dan ketiga, Evi dan Eugenia diberikan kesempatan rotasi di rumah sakit Mahasarakham. Evi mengaku sempat merasa kurang percaya diri karena universitas asal dari peserta pertukaran mahasiswa yang berasal dari Jepang, U.S.A, dan Filipina memiliki rumah sakit sendiri dan mempunyai fakultas kedokteran. Sementara USD hanya memiliki apotek dan tidak memiliki fakultas kedokteran. Evi juga mengaku kaget dengan kegiatan rotasi rumah sakit tersebut, karena ia hanya berbekal pengalaman praktek di apotek dan pos kesehatan USD.

Setelah mengikuti kegiatan rotasi di rumah sakit Mahasarakham, Evi tersadar bahwa ternyata tugas apoteker di rumah sakit cukup berat seperti perlu mendampingi dokter ketika mengunjungi pasien, diskusi terapi obat dengan dokter, dan menganalisis obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien. Evi dan Eugenia merasa beruntung karena ketika kuliah, dosen FF USD sering mengajarkan langkah untuk bedah jurnal. Sehingga mereka tidak kesulitan ketika diminta untuk bedah jurnal di sana, sedangkan peserta dari negara lain masih kesulitan. Mereka merasa senang karena pelajaran yang didapatkan di sana sangatlah bermanfaat. Menurut Evi, pengalaman paling berharga selama mengikuti program pertukaran mahasiswa ini adalah pengalaman mengikuti rotasi di rumah sakit Mahasarakham.

Evi dan Eugenia merasa bangga, ketika melihat ketertarikan mahasiswa dari negara lain untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia. Mereka mengaku “ketagihan” dan akan terus aktif mengikuti kegiatan internasional lainnya. “Kalau ada program pertukaran mahasiswa, kita harus ikut. Karena bisa bertemu teman-teman farmasi dari banyak negara dan saling bertukar ilmu. Kita juga bisa memperlancar berbicara dalam Bahasa Inggris.” kata Evi.

(FEJL & J)

  kembali