USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Remigius Kunjana Rahardi: Bahasa Bukanlah Ilmu yang Kering

diupdate: 5 tahun yang lalu


Banyak orang memandang sebelah mata ilmu bahasa, tidak sedikit orang mempertanyakan masa depan dari orang yang belajar bahasa. Namun tidak bagi Dr. Remigius Kunjana Rahardi, M.Hum. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD).  Menurutnya bahasa dan sastra bukanlah ilmu yang kering; yang tidak memiliki benih menjanjikan. Namun, bahasa dan sastra adalah ilmu yang basah; yang memiliki kemampuan produksi, yang menghasilkan banyak karya.

Ia membuktikan keraguan banyak orang tentang keringnya ilmu bahasa dengan karya-karyanya, Kunjana secara aktif telah menghasilkan buku-buku bidang linguistik, khususnya pragmatik, ada 52 buah buku yang dihasilkan individu serta berkelompok. Dulu ia menulis secara individu, namun dalam karyanya ada beberapa yang disusun secara berkelompok.  Kunjana berpendapat bahwa menyusun buku secara berkelompok akan membuat pembahasan materi di dalam buku semakin mendalam. Hal ini dikarenakan proses diskusi antar anggota yang akan semakin memperkaya isi tulisan. Diskusi akan membuat ilmu yang dimiliki semakin kuat dan kokoh.

Karya-karya yang dihasilkan oleh Kunjana adalah bentuk keuletannya dan juga kekritisannya melihat fenomena-fenomena sekitar yang dapat dijabarkan melalui sebuah tulisan. Segala sesuatu bisa menjadi sumber inspirasi sejauh kita mampu mengaitkan dengan ilmu yang kita miliki. Ilmu kebahasaan Kunjana telah membawanya sampai ke titik ini.

Pada akhir tahun 2018, Kunjana mendapat penghargaan dengan predikat Dosen Terbaik Kedua Bidang Sosial dan Humaniora dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V. Penghargaan ini adalah salah satu buah dari ketekunannya dalam membaca dan menulis. Menurutnya, seseorang dapat menulis dengan baik karena berawal dari ketekunan membaca. Kunjana menerangkan bahwa membaca dan menulis itu seperti satu keping logam bersisi dua, tidak dapat terpisahkan. Dengan membaca, seseorang memiliki referensi yang lebih luas dan pemahaman yang lebih mendalam. Dengan begitu, dampak yang akan ditimbulkan yaitu isi tulisan yang berbobot.

Bagi Kunjana, menulis adalah sebuah kewajiban. Ia merasa berkewajiban untuk membagikan ilmu yang telah diperolehnya selama berkecimpung di dalam dunia pendidikan. “Ada banyak berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita secara cuma-cuma. Kenapa tidak jika kita berbagi ilmu secara cuma-cuma juga kepada orang lain.” jelasnya. Kunjana sungguh berusaha untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat. Ia bertekad akan selalu membagikan ilmunya bagi masyarakat di sekitarnya.

(PI & VYA)

  kembali