USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Mengenal Sosok Prof. Conciliaus Laos Mbato., M.A., Ed.D.,



Jumat, 26 Juli 2024 yang lalu, Prof. Concilianus Laos Mbato, M.A. Ed.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. Perjalanan Pak Cons, begitu beliau biasa disapa, dalam mendapatkan gelar Guru Besarnya dimulai pada suatu malam dirinya menempelkan secarik kertas yang bertuliskan “Harus bisa sarjana, dengan IPK 3,5” Menjadi Guru Besar merupakan dambaan para akademisi, namun juga dalam mengejar gelar ini diperlukan ketekunan serta komitmen untuk terus mau belajar.

Conciliaus Laos Mbato lahir pada 9 Juli 1967 di Kampung Terong, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara yang tumbuh di keluarga petani dari pasangan Alm. Bapa Nikolaus Laos dan Almh. Mama Maria Koza. Kedua orang tuanya adalah sumber inspirasi utama terkait pentingnya sekolah, pendidikan dan keuletan. Meskipun berbekal pendidikan kelas 2 Sekolah Rakyat dan Sekolah Dasar, kedua orang tuanya sangat menyadari pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk kehidupan yang lebih baik. 

Ia memulai pendidikannya di SD Negeri Marolidhong pada 1974-1980 dan melanjutkan di SMP Wrangka pada 1980-1983. Selepas SMP, Pak Cons melanjutkan di Seminari Menengah St. Yohanes Brechman Mataloko dari 1983-1984. Namun pendidikan sekolah menengah atas, justru ia raih di SMA Syuradikara Ende, pada tahun 1988. Setelah lulus dari SMA, Pak Cons melanjutkan kuliah di IKIP Makassar. Ia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan lulus pada tahun 1996.

Saat menempuh SMA di Mataloko, Pak Cons sering harus menempuh perjalanan selama satu setengah sampai dua hari dengan berjalan kaki dari Bajawa dan Soa untuk menjenguk kedua orang tuanya. 

Pak Cons memulai perjalanan karirnya selepas lulus S1 dengan menjadi guru di SMA Katolik Rajawali Makassar dari tahun 1992 sampai tahun 1996.
 
Pada tahun 1996, ia mendapatkan beasiswa dari AusAid untuk melanjutkan studi di bidang Applied Linguistics di Griffith University Australia. Sesudah lulus pada tahun 1998, Pak Cons memulai karirnya sebagai dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sanata Dharma. 

Pada tahun 2009, beliau mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan Doctor of Education di Southern Cross University, New South Wales, Australia, dengan beasiswa dari DIKTI. Pada tahun 2013, Pak Cons berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan disertasi yang berjudul “Facilitating EFL learners' self-regulation in reading: implementing a metacognitive approach in an Indonesian higher education context”.

Prof. Cons adalah seorang pembelajar, pemikir, dan juga pemerhati pendidikan. Ketekunannya dalam melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang strategi belajar membuatnya menghadirkan karya-karya yang berkualitas dalam pendidikan. Banyak karya-karyanya telah berkontribusi mendukung pendidikan, diantaranya: Model metakognitif untuk mengembangkan regulasi diri pembelajar (Mbato, 2013); Empowering Pre-Service English Teachers' Metacognitive Awareness in Teaching through Reflections”, yang diterbitkan di Scopus 3; “Empowering Indonesian students’ regulation of feelings and attitudes in EFL learning through action-oriented reflections”, yang diterbitkan di Scopus 2; Buku “Pendidikan Indonesia Masa Depan: Tantangan, Strategi dan Peran Universitas Sanata Dharma (2022)”; serta Buku “Paradigma Pendidikan Memerdekakan: Mentransformasi Arena Mengajar menjadi Ruang Belajar (2024)”.

Keterlibatan Prof Cons tidak hanya dalam pendidikan, namun juga terlibat dalam pengabdian, seperti menjadi fasilitator Pengembangan Kurikulum dan PPL Mahasiswa PBI dan MPBI di St. Aloysius Gonzaga (SAG) Institute of Higher Studies, Myanmar. Beliayu juga menjadi mentor  PPG bersertifikat dari National Institute of Education, Singapura. Atas ketekunan, dedikasi dan kontribusinya yang besar pada pengembangan ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, pada Kamis, 18 April 2024, Concilanus Laos Mbato, M.A., Ed.D., mendapatkan gelar Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris.  
 
Penulis: Benita Reggy dan Elisabeth Ratri
Editor: Antonius Febri Harsanto
 

  kembali