USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Cerita dari Lokasi KKN USD Angkatan ke-66



 
KKN USD Angkatan ke-66 dimulai dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN pada tanggal 27 Juni 2023 dan ditarik pada tanggal 26 Juli 2023. KKN USD Angkatan ke-66 yang menerjunkan sejumlah 1.259 mahasiswa mengambil tema “Bersinergi bersama Masyarakat, Membangun Negeri” dengan harapan bahwa mahasiswa dapat berdinamika dan belajar bersama masyarakat demi kemajuan dan perkembangan negeri tercinta. Mahasiswa peserta KKN kemudian diterjunkan ke berbagai lokasi di 5 kabupaten, yaitu Kulon Progo (DIY), Sleman (DIY), Gunungkidul (DIY), Temanggung (Jawa Tengah), dan Ketapang (Kalimantan Barat). Setiap mahasiswa peserta KKN memiliki program kerja yang dilaksanakan bersama masyarakat. Beberapa kelompok, dibantu oleh Tim Humas USD, berhasil mengumpulkan beberapa berita dari lokasi KKN USD.


KKN Tematik Pendidikan di Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat



Keuskupan Ketapang kembali menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang melibatkan kampus-kampus di DIY. Kali ini Universitas Sanata Dharma berkesempatan untuk ambil bagian dalam kerjasama KKN dengan fokus pada isu pendidikan. Keuskupan Ketapang mengambil isu pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan pendidikan di Keuskupan Ketapang, membantu para guru di sekolah terkait dengan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan persekolahan, serta memberikan pemahaman parenting kepada masyarakat.

KKN USD di Ketapang berlangsung tanggal 22 Juni - 3 Agustus 2023 dengan menerjunkan 12 mahasiswa yang terdiri dari 8 mahasiswa dari prodi PGSD dan 4 mahasiswa dari prodi Psikologi.  Selama melakukan kegiatan KKN di Ketapang, mahasiswa peserta KKN USD diharapkan dapat melibatkan semua sekolah Katolik di Keuskupan Ketapang, dan dalam periode pertama ini untuk Yayasan Usaba dilaksanakan di area Cabang Balai Semandang dan Randau Jekak, serta di area Paroki Menyumbung dan Serengkah. Fokus utama kegiatan KKN USD di Ketapang adalah Sekolah Dasar, tetapi juga tidak menutup kemungkinan menyentuh sekolah Katolik di jenjang lain (PAUD-TK, SMP) disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan yang relevan.

Para mahasiswa terlibat aktif dalam memberikan dukungan dan pelatihan kepada sekolah-sekolah di wilayah paroki, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif dan kreatif yang bertujuan meningkatkan minat belajar serta mengembangkan keterampilan siswa. Mahasiswa membantu pengajaran di sekolah dari pagi hingga siang hari, dan dilanjutkan dengan kegiatan bimbingan belajar di rumah-rumah saat sore harinya.



Salah satu pengalaman menarik datang dari salah satu mahasiswi KKN, yang menemui tantangan dalam membantu seorang anak di Sekolah Dasar. Anak tersebut masih tampak kesulitan dalam konsentrasi dan diam saat berada di kelas. Bersama dengan guru, mahasiswi tersebut menyusun strategi pendekatan yang lebih personal dan kreatif agar menarik minat anak tersebut dalam belajar. “Kami merancang suasana kelas yang menyenangkan dengan menggunakan metode belajar bermain. Saya juga memilih buku-buku cerita menarik yang dapat membantu meningkatkan minat membaca dan menulis anak tersebut," ucap salah satu mahasiswi peserta KKN USD.

Tidak hanya berdinamika dengan siswa, para mahasiswa juga melakukan sharing dengan orang tua siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan dan peran orang tua dalam membimbing serta mendukung perkembangan anak-anak mereka. Materi yang disampaikan mencakup strategi efektif dalam membantu anak belajar di rumah, pengelolaan emosi anak, serta cara-cara mendukung kebutuhan tumbuh kembang anak dengan baik.

Para mahasiswa juga berperan sebagai katalisator untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat di pedalaman. Melalui kegiatan pendampingan belajar dan sharing-sharing dengan orang tua, mereka berusaha menggerakkan partisipasi orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Perjuangan mereka tidak luput dari rasa haru dan kebahagiaan ketika melihat pesona anak-anak yang begitu semangat belajar di tengah keterbatasan. Mereka menjadi saksi atas perubahan positif yang telah mereka bawa dalam masyarakat setempat.



Selama pelaksanaan, para Romo Keuskupan Ketapang menyambut baik program kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN. Mereka mengakui bahwa peran aktif mahasiswa sangat berarti dalam mengakselerasi program-program pendidikan dan parenting di daerah tersebut. Para mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk lebih memahami realitas kehidupan masyarakat di pedalaman dan meningkatkan kepekaan sosial dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh komunitas setempat.

Kegiatan KKN USD yang telah berlangsung di Keuskupan Ketapang ini diharapkan akan memberikan dampak positif dan berkesinambungan bagi perkembangan pendidikan dan keluarga di wilayah paroki Balai Semandang, Randau, Menyumbung, dan Serengkah. Para mahasiswa, masyarakat, dan gereja setempat berharap kerjasama ini dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Penulis: Wielfred Leorenzo/Psikologi
(TPP-Humas)

Clean Buddy, Solusi Penghematan Pengeluaran Sabun Cuci



KKN USD Angkatan ke-66 disebarkan ke seluruh daerah, salah satunya di Padukuhan Nguntuk-Untuk, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Kelompok 19A, sebagai salah satu kelompok yang ditempatkan di Padukuhan Nguntuk-Untuk, melihat masyarakat di sana cukup mengeluhkan pengeluaran kebutuhan rumah tangga yang terbilang cukup banyak, seperti kebutuhan mencuci dan mandi yang memerlukan sabun. Tanpa disadari masyarakat, sabun merupakan salah satu pemicu terbanyak pengeluaran dalam kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, untuk memotong anggaran pengeluaran rumah tangga, Kelompok 19A memberikan gagasan dan inovasi kreatif untuk membuat produk sabun cuci ‘Clean Buddy’ bersama masyarakat.

Clean Buddy’ merupakan teman bagi orang yang menyukai kebersihan dalam hal ini adalah kebersihan peralatan makan yang akrab bagi Ibu Rumah Tangga (IRT). Filosofi ‘Clean Buddy’ adalah sebagai penolong dalam membantu menghilangkan noda. Selain itu juga, ‘Clean Buddy’ memiliki nilai ekonomis untuk menghemat pengeluaran dan praktis bagi penggunannya. “Ide pembuatan dan filosofi dari nama ‘Clean Buddy’ ini didasari dari rasa peduli kami terhadap warga dan keinginan untuk membantu penghematan pengeluaran, juga mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mengedepankan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.” Ungkap Anisitas Roberta Dhiu, salah satu anggota kelompok 19A.
 
Ide pembuatan sabun ini disambut baik oleh masyarakat Padukuhan Nguntuk-Untuk. Program pembuatan sabun ini bahkan mendapatkan dukungan dari pihak padukuhan. Kepala Padukuhan Nguntuk-Untuk, Mustaqim, menyampaikan terima kasih atas diadakan program kerja yang dilakukan oleh KKN USD kelompok 19A karena telah membantu masyarakat, khususnya Ibu Rumah Tangga (IRT), untuk menghemat pengeluaran dan aktif berkreasi dalam pembuatan produk. “Saya mengapresiasi program ini, dengan program ini para masyarakat mendapatkan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang baru di Padukuhan Nguntuk-Untuk. semoga dengan adanya pembuatan sabun ini membuat para masyarakat lebih menghemat dalam pengeluaran kebutuhan rumah tangga.” Ujarnya.



Tidak hanya itu, para IRT juga merasa sangat terbantu. Mereka mengungkapkan bahwa produk ‘
Clean Buddy’ ini tidak hanya berguna bagi mereka saja, tetapi bisa menjadi ide untuk membuka usaha bagi Padukuhan Nguntuk-Untuk jika terus ditekuni, dikembangkan, dan diajarkan pada generasi muda. “Pembuatan sabun ini tentu saja tidak mudah dan tidak langsung berhasil, tetapi kami akan terus berusaha dan belajar agar nantinya program ini dapat terus kami lanjutkan sendiri dan kami ajarkan pada generasi muda meskipun mahasiswa KKN USD sudah tidak di sini.” Ungkapnya.

Kontributor dan Penulis: Kelompok 19A
(TPP-Humas)


Minyak Jelantah dan Kulit Buah, Bahan Dasar Penghasil Eco Enzyme



Selain di Kabupaten Kulon Progo, KKN USD juga menempatkan mahasiswa di Dusun Gebang Wetan, Kalurahan Melikan, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul. Salah satu kelompok yang ditempatkan di lokasi ini adalah kelompok 134. Anggota kelompok 134 KKN USD, dalam program kegiatan bersama masyarakat, memperkenalkan teknik daur ulang sampah atau limbah sisa agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat sehingga bisa menghasilkan Eco Enzyme. Eco Enzyme sendiri merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik, seperti sisa sayur dan buah, sehingga menghasilkan larutan berwarna cokelat gelap dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti digunakan sebagai pupuk dan cairan pembersih.

Ide daur ulang agar menghasilkan Eco Enzyme ini didasari dari banyaknya limbah organik berupa minyak jelantah dan kulit buah yang ditemui di Dusun Gebang Wetan. Limbah organik, terutama minyak jelantah, yang banyak ditemukan disebabkan oleh banyaknya UMKM yang berada di Dusun Gebang. Kelompok 134, selama ditempatkan di Dusun Gebang Wetan, mengungkapkan bahwa warga memang kurang memperhatikan limbah organik yang dihasilkan, terutama oleh UMKM, karena kurangnya wawasan terkait pengolahan limbah organik. “Kami akhirnya sepakat untuk menyelenggarakan program daur ulang penghasil Eco Enzyme dengan tujuan untuk menambah wawasan warga terkait pengolahan limbah organik, yang tentunya juga dapat membantu pengurangan populasi sampah di Dusun Gebang Wetan.” Ungkap Wikan Wahyu Winadi selaku salah satu anggota Kelompok 134.

 
Program kerja pembuatan Eco Enzyme ini disambut dan didukung penuh oleh Kepala Dusun dan warga Dusun Gebang Wetan. Sudaroh selaku Kepala Dusun Gebang Wetan mengungkapkan bahwa warga dan juga UMKM Dusun Gebang Wetan merasa sangat terbantu dengan adanya program kerja pembuatan Eco Enzyme karena selama ini warga memang tidak memiliki wawasan lebih terkait pengolahan limbah organik. “Pembuatan Eco Enzyme ini sangat bermanfaat bagi kami. Selama ini, kami memiliki UMKM yang terus menghasilkan banyak limbah organik, seperti minyak jelantah dan kulit buah, tetapi tidak tahu harus diapakan. Dengan adanya program ini, kami dapat memanfaatkan limbah organik dengan baik sehingga dapat mengurangi populasi sampah juga.” Ungkapnya.
Kontributor: Kelompok 134

(TPP-Humas)



“Losali” Brand Lokal Keripik Singkong di Dusun Melikan

Masih di Kalurahan Melikan, KKN USD juga menempatkan kelompok lain di sini. Kelompok 136 adalah salah satu kelompok yang ditempatkan di Kalurahan Melikan, tepatnya di Dusun Melikan. Setelah berdinamika selama satu bulan, Kelompok 136 bersama dengan masyarakat sukses membuat brand lokal untuk produk keripik singkong hasil rumahan, yaitu “Losali”.

“Losasi” sendiri merupakan singkatan dari “Pelopor Usaha Melikan”. Nama ini dipilih dengan harapan bahwa nantinya, masyarakat di Dusun Melikan dapat selalu meneruskan usaha keripik singkong yang dimulai bersama dengan Kelompok 136. Tidak hanya itu, nama ini juga berisi harapan warga dusun serta kelompok KKN bahwa nantinya usaha ini dapat membuka lebar pintu lapangan kerja, terutama bagi warga dusun, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelompok 136 sendiri memilih untuk melakukan program kerja pembuatan produk keripik singkong beserta pelatihan branding karena mereka melihat masyarakat di Dusun Melikan mayoritas memiliki ladang sendiri dan membudidayakan singkong di ladang tersebut. Oleh karena itu, singkong merupakan hasil utama dari ladang dan sangat melimpah. Kelompok 136 juga memutuskan untuk tidak hanya memproduksi keripik singkong bersama, tetapi juga mengajarkan tentang branding sehingga warga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kemasan, nama atau merk, dan logo bagi suatu produk.

“Selama ini, warga hanya menjual barang mentahnya saja padahal jika diolah, keuntungan yang didapatkan bisa lebih banyak. Selain itu, produk ini juga mudah dipasarkan dan dijual karena keripik singkong merupakan camilan yang banyak digemari. Karenanya, demi kemudahan pemasaran dan penjualan, kami juga mengajarkan branding agar warga mengerti dan bisa menciptakan produk yang unggul dan menarik di mata konsumen.” Ungkap Arif Muttaqin selaku Ketua Kelompok 136.

Program kerja dilakukan pada minggu keempat dan diawali dengan memproduksi keripik singkong dengan rasa original dan balado. Program kerja dilanjutkan dengan pembuatan kemasan serta logo yang menggambarkan produknya. Setelahnya, Kelompok 136 memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang branding guna memberikan pengetahuan kepada warga bahwa tampilan kemasan produk memberikan pengaruh tinggi untuk menarik perhatian pembeli. Oleh karena itu, Kelompok 136 memberikan pengertian dan pemahaman terkait psikologi warna pada kemasan, desain kemasan yang menarik perhatian konsumen, informasi yang harus dimuat dalam kemasan, serta pentingnya identitas brand yang berupa logo dan merk. Harapannya, melalui pelatihan ini, masyarakat dapat meneruskan usaha ini dan mengajarkan pada generasi muda.

Kontributor: Kelompok 136
(TPP-Humas)


Nugget Singkong, Inovasi Baru UMKM Kalurahan Pringombo

Selain di Kalurahan Melikan, KKN USD juga menempatkan mahasiswa di Dusun Pringombo A, Kalurahan Pringombo, Kapanewon Rongkop. Dalam dinamika bersama masyarakat, mahasiswa peserta KKN melakukan program kerja pembuatan nugget singkong. Program kerja ini mulai dijalankan pada minggu kedua dan ketiga setelah penerjunan KKN dilaksanakan. Kelompok 76, selaku kelompok yang mengusulkan ide program kerja nugget singkong, mengungkapkan bahwa program ini sepakat dibuat dan dilaksanakan setelah melihat bahwa bahan utama dari nugget ini, yaitu singkong, mudah dijumpai di Kalurahan Pringombo.

Bersama dengan warga, kelompok 76 melaksanakan praktik pembuatan nugget singkong di balai padukuhan. Tidak berhenti pada pembuatan, kelompok 76 juga mengajak warga untuk menjual nugget singkong di Jalur Lintas Selatan (JLS) dalam kegiatan carfreeday. Kelompok 76 mengungkapkan bahwa produksi dan penjualan nugget singkong tergolong sukses karena seluruh produk habis terjual. “Pembuatan nugget singkong digolongkan sukses karena produk yang dihasilkan sangat layak untuk dipasarkan. Penjualannya sendiri juga sangat baik karena seluruhnya habis terjual.” Ungkap anggota Kelompok 76.
Melihat antusias warga dan juga suksesnya penjualan nugget singkong dalam kegiatan carfreeday di JLS, kelompok 76 melanjutkan program kerja nugget singkong sehingga tidak hanya berhenti di pembuatan, tetapi juga melakukan penjualan sehingga dapat tercipta peluang usaha baru bagi warga Dusun Pringombo A. Kelompok 76 memberikan sosialisasi dan mengajarkan warga dusun dalam proses pembukuan penjualan, pembuatan kemasan, dan pemasaran secara offline dan online. Sosialisasi dan pembelajaran dibagi menjadi dua kelompok, yaitu proses pembuatan dan pembukuan penjualan disasarkan kepada ibu-ibu, sedangkan proses pembuatan kemasan dan pemasaran disasarkan kepada pemuda-pemudi yang memahami penggunaan teknologi serta sosial media.

Kontributor: Kelompok 76
(TPP-Humas)


Kenalkan Bunga Telang “Si Cantik Kaya Manfaat” di Dusun Pucanganom

Masih di kapanewon Rongkop, KKN USD Kelompok 101 ditempatkan di Dusun Pucanganom A, Kalurahan Pucanganom mengadakan program kerja cek kadar asam urat serta sosialisasi terkait bunga telang kering beserta manfaatnya. Kedua program kerja ini berkesinambungan karena mayoritas masyarakat di Dusun Pucanganom A memiliki ladang kacang tanah, sehingga ketika panen, mereka tidak hanya menjual, tetapi juga menjadikan kacang tanah hasil panen sebagai konsumsi pribadi. Mengetahui bahwa kacang dapat menyebabkan kenaikan asam urat, Kelompok 101 berpikir bahwa pengecekan kadar asam urat dalam tubuh perlu diberikan bagi warga. Tidak hanya itu, kelompok 101 juga mengadakan sosialisasi tentang bunga telang kering serta manfaatnya yang bisa membantu menurunkan kadar asam urat.

“Kami memutuskan untuk melakukan proker ini, yang tentunya juga dengan persetujuan Kepala Dusun dan warga, karena kami ingin warga lebih menjaga kesehatan mereka. Kami juga memperkenalkan bunga telang kering karena dapat membantu menurunkan kadar asam urat.” Papar Diva Krisna selaku ketua Kelompok 101.

Dari hasil pengecekan kadar asam urat, diketahui bahwa tidak sedikit warga yang hasil asam uratnya tinggi. Oleh karena itu, Kelompok 101 semakin gencar untuk memberikan sosialisasi terkait bunga telang kering serta manfaatnya untuk mengurangi asam urat. Tidak hanya memberikan sosialisasi, Kelompok 101 juga membagikan bibit dan biji tanaman bunga telang kepada seluruh warga, memberikan contoh produksi dari bunga telang (dadar gulung dan teh), memberikan sosialisasi tentang proses pembuatan dadar gulung dan teh dari bunga telang, serta bersama dengan warga melakukan penanaman bibit bunga telang yang telah dibagikan.

Warga beserta Kepala Dusun Kelompok 101 mengungkapkan bahwa mereka merasa senang dan bersyukur dengan program kerja pengecekan asam urat serta sosialisasi dan penanaman bibit dan biji bunga telang. Kepala Dusun, Sairin, sebagai representasi warga Dusun Pucanganom A menyatakan bahwa program kerja ini sangat membantu karena Kelompok 101 memberikan aksi nyata dengan membagikan bibit dan biji bunga telang, hasil olahan serta langkah dan bahan untuk pengolahan bunga telang, serta membantu penanaman.

“Bibit dan biji bunga telang yang telah ditanam bersama dengan Kelompok 101 akan terus bertumbuh dan berkembang sehingga nanti dapat terus kami rasakan manfaatnya meskipun mereka sudah tidak lagi di desa ini. Terima kasih atas aksi nyata yang telah dilakukan, kami akan terus berusaha mempertahankan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dari Kelompok 101.” Ungkapnya lebih lanjut.

Kontributor: Kelompok 101
(TPP-Humas)
 

  kembali