Tiga kata kunci yang menjadi judul di atas, mengawali presentasi dari Dr. St. Sunardi yang akrab disapa Pak Nardi dalam workshop internal “Pendewasaan Etos Akademik Lewat Tesis” yang diselenggarakan Magister Ilmu Religi dan Budaya (MIRB) di Ruang Lontar, Gedung Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Mrican-Yogyakarta, 25 November 2011.
Sebagai penulis draft Pendewasaan Etos Akademik Lewat Tesis (Pedoman Pembuatan Tesis Ilmu-ilmu Humaniora), Pak Nardi mensharingkan sejumlah hal yang melatarbelakangi proses penulisan. Menulis tesis merupakan proses mahasiswa untuk latihan meneliti, mengolah dan berpendapat. Karena itu, dibutuhkan semacam panduan bagi mahasiswa untuk mampu melakukan penelitian, mengolah data penelitian dan menuliskan pendapat mereka secara sistematis. Hal yang lebih mendasar, menulis tesis adalah bagian dari proses pendewasaan diri mahasiswa di wilayah akademik.
Lebih lanjut dikatakan juga, draft panduan ditulis sebagai upaya mendorong kemandirian mahasiswa dalam penelitian dan penulisan tesis, menjawab keterterbatasan jumlah pembimbing, usaha penyamaan tuntutan standar pembimbing, dan untuk mengukur kualitas internal dilihat dari tesis-tesis yang dihasilkan mahasiswa. Secara subtansi Pak Nardi menegaskan, draft panduan ini bukan berisi buku metodologi penelitian dan bukan berisi panduan teknis administratif. Buku ini lebih diharapkan menjadi panduan penulisan laporan penelitian ilmiah atau menjadi panduan berpikir dan bernafas panjang dalam penulisan hasil penelitian.
Prof. Dr. A. Supratiknya (Pak Pratik) sebagai reviewer, meletakkan draft panduan dalam konteks asal-usul, cita-cita dan keberadaan Magister Ilmu Religi dan Budaya di antara norma umum yang ditetapkan Mendiknas. Menurut Pak Pratik, panduan yang ditulis Pak Nardi mencerminkan kriteria akademik calon intelektual publik yang dicita-citakan Magister IRB.
Peserta yang jumlahnya mendekati 40 orang, sebagian besar adalah mahasiswa MIRB yang sedang menulis tesis, sejumlah mahasiswa Magister Kajian Bahasa Inggris dan Magister Teologi, serta dosen-dosen pascasarjana Universitas Sanata Dharma. Keberagaman pengalaman peserta dalam penelitian mewarnai keseluruhan proses diskusi. Waktu yang cukup longgar menjadikan peserta mempunyai cukup banyak kesempatan untuk melontarkan pertanyaan, tanggapan, gagasan, dan saling memperkaya wawasan melalui sharing pengalaman penelitian.
Sebagai penutup, moderator menegaskan bahwa keseluruhan proses diskusi akan digunakan sebagai bahan untuk merevisi draft panduan. Selanjutnya, hasil revisi akhir diharapkan bisa menjadi pegangan penulisan tesis khususnya bagi Mahasiswa IRB, dan terbuka untuk digunakan mahasiswa dari prodi lain sejauh kontekstual dengan kebutuhan masing-masing prodi.***(Devi/MIRB/USD)
|
