Yogyakarta, Jumat, 17 Mei 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USD melalui Pusat Kuliah Kerja Nyata (PKKN) menggelar Lokakarya Revitalisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Wisma Syantikara Yogyakarta. Kegiatan lokakarya yang dilaksanakan dalam dua sesi ini bertujuan untuk merumuskan model dan standar KKN yang memenuhi tuntutan para pemangku kepentingan serta mencapai standar dan operasional yang ditetapkan.
Pada sesi pertama, lokakarya diikuti oleh 10 orang anggota Tim Revitalisasi KKN, yaitu Andreas Prasetyadi, M.Si., Ph.D., apt. Agustina Setiawati, Ph.D., Dr. Gabriel Fajar Sasmita Aji, M.Hum., Dr. Sebastinanus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., Dr. Yohanes Baptista Cahya Widiyanto, M.Si., Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., Fidelis Chosa Kastuhandani, M.Hum., Ph.D., Nikolas Kristiyanto, S.J., S.S., S.T.B., S.S.L., Gutomo Windu Wratsongko, S.Pd., dan Christina Kristiyani, M.Pd., Ph.D.
Koordinator Tim Revitalisasi KKN, Andreas Prasetyadi, Ph.D. dalam pengantarnya, menyampaikan pentingnya pengelolaan Pusat KKN yang tanggap terhadap tantangan zaman.
"Pengelolaan organisasi PKKN harus mampu beradaptasi dengan tantangan baru, sehingga memberikan kepuasan kerja bagi pejabat dan staf KKN, serta meningkatkan kemampuan mereka. PKKN perlu memastikan data dan informasi dikelola dengan baik, yang membutuhkan sinergi dan koordinasi yang erat terkait roadmap PKKN," ungkapnya.
Prasetyadi juga menekankan bahwa tujuan utama lokakarya ini adalah merumuskan model dan standar KKN yang memenuhi tuntutan para pemangku kepentingan serta membagi tugas untuk mencapai standar operasional yang diinginkan.
Pada sesi kedua, Tim Revitalisasi KKN bertemu dengan Panitia KKN untuk membahas detail implementasi dari model KKN yang telah dirumuskan dan menyusun langkah-langkah operasional untuk mencapai standar yang telah ditetapkan.
Melalui lokakarya ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas KKN di Universitas Sanata Dharma, sehingga menjadi lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dengan model dan standar baru yang ditetapkan, KKN di USD diharapkan mampu bekontribusi lebih dalam usaha pengembangan mahasiswa dan masyarakat yang lebih luas.
(SC/AFH)