USD Akreditasi A English Version Alumni Email USD

Seminar International Workers Day: Tourism Career and Museum Tourism

diupdate: 2 minggu yang lalu

*
 
USD - Rabu, 1 Mei 2024, di Ruang Seminar LPPM Kampus II Universitas Sanata Dharma, sebuah seminar dalam rangka Hari Buruh Internasional diselenggarakan secara kolaboratif antara Program Studi S1 Ekonomi, Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan PT. MBA Starbucks & Growth Brand, Grand Tjokro Hotel Yogyakarta, serta Tjokro Style Hotel Yogyakarta.

Acara ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Dr. James J. Spillane, SJ, (Pengajar di Magister Management on International Tourism, Universitas Sanata Dharma); Anastasia Dwiyani (Head of Human Resource in F&B Concepts of PT. MBA Starbucks and Growth Brand); Fajar Triamboro, (GM Grand Tjokro Yogyakarta); dan Veri Diana, (GM Tjokro Style Hotel).

*

Pembicara pertama, Pater Dr. James J. Spillane, SJ, mengungkapkan pengalaman, rasa syukur, dan juga terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya sangat bersyukur karena kegiatan ini bisa terselenggara di akhir masa pengabdian saya di tempat ini. Dengan seminar ini saya ingin mahasiswa semakin mengenal bisnis pariwisata,”ungkapnya.

Pater Spillane, seorang akademisi sekaligus praktisi dalam bidang ekonomi pariwisata di berbagai negara, seperti Irak, Jamaika, Iran, Kolombia, Tanzania, dan Indonesia.

“Di Indonesia saya memperjuangkan agar Universitas Sanata Dharma mempunyai program studi pariwisata kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, walaupun beberapa kali ditolak karena tidak memenuhi persyaratan, akhirnya mimpi saya ini terwujud saat Program Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma mempunyai Program Master of Management in International Tourism yang diperuntukkan bagi pegiat ilmu pariwisata dari berbagai negara” ungkapnya.

*

Pater Spillane yang juga anggota Asosiasi Internasional Pakar Ilmiah Pariwisata (AIEST) dan Asosiasi Internasional Sekolah Bisnis Jesuit (IAJBS), berharap agar dengan seminar ini para mahasiswa yang terlibat dapat berpikir mengenai karir di masa depan, khususnya di bidang pariwisata.

“Penting untuk menentukan akan kemana di masa depan. Harapan saya, mereka mampu mencirikan hidup yang baik supaya mereka yang ikut acara ini bisa mempertimbangkan untuk masuk meniti karir di bidang pariwisata,” ujarnya berharap.

Pembicara kedua, Anastasia Dwiyani berkesempatan membagikan pengalaman dan karirnya dalam bidang pariwisata. Pengalaman dimulai dari The Phoenix Hotel Yogyakarta, kemudian berpindah ke Grand Mahakam, Mercure Hotel Jakarta, Head Office Accor Indonesia, dan saat ini di Starbucks Indonesia dan juga PT. MAP Boga Adiperkasa. 
 
“Sebagai seorang Sarjana Hukum, saya tidak pernah belajar secara ilmu apa itu bisnis, apa itu pariwisata. Tetapi karena ada kesempatan kerja yang terbuka dalam bidang pariwisata, saya mencoba untuk terjun di dalamnya.. Bagi saya yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar, terlebih belajar mengenai peluang dt tempat-tempat yang ada. Yang membuat kita bahagia adalah kenal dengan banyak orang,” ungkapnya. 

*
 
“Di Starbucks, walaupun saya adalah petinggi, saya berusaha rendah hati, tidak pernah merasa lebih tinggi dibanding karyawan saya di lapangan. Mereka yang bekerja di lapangan (gerai-gerai starbucks) tentu lebih berperan banyak dibandingkan saya”.
 
Wanita yang sudah berkecimpung selama 22 tahun di Starbuck ini mengungkapkan bahwa dirinya selalu berusaha untuk mendasarkan bisnisnya pada berbagai pilar. 
 
“Relentless Innovation, Fresh Ingredients, Unrivaled Customer Service, Accelerate Digitalization, Focus on ESG, Environment Care, Care of Community, Creating Jobs, Support Local Farmers, Strong CG, Dynamic Management Team, Still Hungry and Thirsty for More and More. Pilar inilah yang saya hidupi hingga kini dalam memimpin Starbucks,” ujarnya. 
 
Pembicara ketiga, Veri Diana memaparkan materi tentang “Hotelier (Tourism) Activities” 
 
“Pengalaman kerja di hotel menjadi pengalaman yang mengubah dan memberi banyak warna dalam hidup. Saya hanyalah seorang putri dari pekerja tambang batu bara dan ibu rumah tangga. Saya hanya modal berani memulai karir," ujarnya. 

*

Perempuan yang pernah berkarir berbagai hotel di Indonesia ini adalah GM wanita pertama dan selalu menantang diri dengan berbagai aktivitas dan tawaran yang ada. Selain itu karakter menjadi hal yang penting dalam meniti karir di dunia perhotelan.

"Tiga belas tahun saya menjadi GM Hotel, saya tidak memilih orang yang pintar, tetapi yang baik. Skill bisa diajarkan tetapi karakter sulit. Jangan hire orang yang malas. Tidak memaksakan yang belum kita butuhkan atau mampu. Keberhasilan atau kegagalan adalah kita hasil dari apakah kita memanfaatkan waktu yang ada selama di dunia ini, bukan semata-mata karena Tuhan yang membuat,” ungkapnya.
 
Pembicara keempat, Fajar Tri Amboro yang membawakan materi 'Tourism: Roundtable Discussion of Tourism as a Profession and Museums in Yogyakarta', menyampaikan bahwa pekerja di sektor pariwisata adalah pekerja yang emosional, melibatkan hati dan perasaan.  
 
“Kita dituntut bisa melakukan dua hal, yakni deep acting dan surface acting. Pekerja harus selalu ramah, menunjukkan dirinya tidak kaku, dan bisa bergaul dengan siapapun," tuturnya. 

*

Oleh karena itu, tambahnya pengelolaan emosional para pekerja sektor pariwisata menjadi penting.

"Sebagai orang yang terlibat di bidang pariwisata kita bisa selalu mencari cara dan memberi ruang bagi para pekerja, seperti misalnya konseling, memikirkan punya tujuan apa, serta bisa memberikan dukungan dan kepercayaan” ungkapnya. 
 
Dalam kesempatan ini juga diadakan presentasi dari mahasiswa program studi S1 Ekonomi. Mereka berkesempatan mempresentasikan laporan hasil kunjungan mereka ke berbagai museum yang ada di wilayah Provinsi DIY.

(YMA-Humas USD)
 
 

  kembali